New York (ANTARA News) - Pasar saham global naik dan poundsterling tergelincir pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah bank sentral Inggris (BoE), memangkas suku bunganya dan menghidupkan kembali program pembelian obligasi untuk meredam tekanan ekonomi dari keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Saham-saham AS dan dolar diperdagangkan dalam kisaran ketat karena para investor bersikap hati-hati menjelang laporan tentang ketenagakerjaan pada Jumat, yang bisa menawarkan petunjuk untuk waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya.
BoE memangkas suku bunga utamanya seperempat persentase poin ke rekor terendah 0,25 persen dan mengatakan akan mengambil "tindakan apapun yang diperlukan" untuk mencapai stabilitas setelah keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
Penurunan suku bunga secara luas telah diperkirakan, tapi tidak untuk langkah-langkah lainnya.
"Bank sentral Inggris telah mencapai High Five sempurna di pertemuan hari ini, lebih dari menentang ekspektasi pasar dan melawan kecenderungan mengecewakan bank sentral baru-baru ini," kata
Nick Gartside, manajer portofolio JP Morgan Asset Management.
Indeks saham dunia MSCI, yang melacak saham-saham di 45 negara, menghentikan penurunan beruntun tiga hari dan naik 0,33 persen.
Wall Street, sementara itu, datar karena para investor berada di luar pasar menjelang laporan data penggajian (payrolls) AS pada Jumat.
"Orang-orang mungkin akan lebih memilih untuk menunggu angka-angka sebelum mereka membuat komitmen di depan mereka," kata Gary Bradshaw, manajer portofolio di Hodges Capital Management di Dallas.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran secara tak terduga naik pada minggu lalu, dan pesanan barang pabrik turun untuk bulan kedua berturut-turut pada Juni.
Namun demikian, pasar tenaga kerja, tetap sehat dan mungkin akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi untuk sisa tahun ini.
Dow Jones Industrial Average turun 2,95 poin atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 18.352,05, S&P 500 menguat 0,46 poin atau 0,02 persen menjadi berakhir di 2.164,25 dan indeks komposit Nasdaq bertambah 6,51 poin atau 0,13 persen menjadi 5.166,25.
Indeks Eropa yang lebih luas FTSEurofirst 300 ditutup naik 0,72 persen menjadi 1.331,68, hari terbaik dalam dua minggu. Penguatan di saham sektor keuangan dan industri utama seperti Aviva Plc dan Siemens AG telah mengangkat pasar ekuitas di kawasan itu.
Langkah-langkah pelonggaran BoE memukul sterling, yang jatuh 1,52 persen menjadi 1,3120 dolar, penurunan satu hari terbesar terhadap dolar dalam sebulan.
"Sterling/dolar telah melemah sejalan dengan pandangan kami dan kami masih melihat ruang untuk penurunan lebih lanjut dalam pasangan itu," kata Sam Lynton-Brown, analis valas BNP Paribas di London.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, menarik kekuatan dari keuntungan terhadap sterling dan naik 0,22 persen pada 95,773.
Dolar yang lebih kuat terus menekan harga emas, yang berbalik lebih tinggi karena keputusan BoE menurunkan suku bunganya.
Harga emas spot naik 0,21 persen menjadi 1.360,41 dolar AS per ounce.
Di pasar obligasi, penurunan suku bunga BoE mengirim imbal hasil beberapa surat utang AS jangka pendek dan jangka menengah ke terendah dalam lebih dari tiga minggu.
Langkah ini mendorong imbal hasil (yield) obligasi 10-tahun pemerintah Inggris, atau Gilt, ke rekor terendah 0,639 persen. Imbal hasil obligasi 10-tahun AS jatuh ke terendah dalam tiga hari, di 1,484 persen.
Harga minyak naik untuk hari kedua berturut-turut dan minyak mentah AS menguat di atas 40 dolar AS per barel karena "short-covering" dan setelah penurunan moderat dalam persediaan di pusat pengiriman untuk minyak mentah berjangka AS.
Minyak mentah Brent ditutup naik 1,19 dolar AS atau 2,76 persen pada 44,29 dolar AS per barel, sementara minyak mentah AS ditutup naik 1,10 dolar AS atau 2,69 persen menjadi 41,93 dolar AS per barel.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016