Jakarta (ANTARA News) - Peserta BPJS Ketenagakerjaan pada Semester I tahun 2016 sudah mencapai 89,6 persen (19,6 juta) dari target 21,9 juta hingga akhir tahun ini, sementara kepesertaan perusahaan aktif telah mencapai 97,8 persen.
Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto kepada pers di Jakarta, Kamis, mengatakan sementara target iuran juga telah mencapai 51,6 persen atau sebesar Rp22 Triliun.
Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antarlembaga BPJS Ketenagakerjaan Ilyas E Lubis di kesempatan yang sama menyatakan optimistis target kepesertaan menjadi 21,9 juta akan tercapai pada akhir 2016.
"Kami akan menggaet kepesertaan dari pekerja jasa konstruksi seiring banyaknya pekerjaan konstruksi tahun ini," ucap Ilyas.
Lebih lanjut Agus menjelaskan BPJS Ketenagakerjaan juga mengalami surplus dari dana pengelolaan program jaminan sosial.
"Kami mendapatkan hasil yang cukup memuaskan pada semester pertama tahun 2016, yakni surplus Rp648 miliar dengan melakukan efisiensi," ujar Agus.
Sementara, posisi dana investasi BPJS Ketenagakerjaan pada semester pertama tahun 2016 ini mencapai Rp227 triliun dengan hasil investasi mencapai Rp9,45 triliun.
Dari sisi klaim Jaminan Hari Tua (JHT) telah mencapai 1,23 juta orang dengan total nilai Rp9,8 triliun, klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) mencapai Rp401 miliar dari 48.900 kasus, klaim Jaminan Kematian (JKm) terdapat 11.446 kasus dengan nominal sebesar Rp307,9 Milyar.
Untuk meningkatkan kinerja Semester II, badan itu mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dengan tema "Memperkuat Kapasitas Organisasi dan Kemitraan Strategis untuk Optimalisasi Cakupan Kepesertaan" yang diikuti oleh seluruh kepala unit kerja dari seluruh Indonesia untuk merumuskan strategi 2017.
Rakernas yang berlangsung di Jakarta itu berlangsung selama dua hari yang fokus untuk membahas sasaran utama pada tahun 2017, yaitu perluasan cakupan kepesertaan dan pelayanan yang berkelanjutan.
Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016