Jakarta (ANTARA News) - Maskapai Garuda Indonesia menyiapkan 442 awak kabin yang 40 persennya berasal dari daerah embarkasi untuk melayani jamaah haji yang menggunakan layanan penerbangannya.
Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo di Hanggar GMF AeroAsia, Cengkareng, Tangerang, Kamis, mengatakan perekrutan awak kabin dari daerah embarkasi dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kendala komunikasi dalam pelayanan mengingat masih ada anggota jamaah yang hanya bisa berbahasa daerah.
Arif juga mengatakan bahwa maskapai sudah siap memberangkatkan jamaah haji Indonesia mulai 9 Agustus 2016 dengan mengoptimalkan struktur di dalam maskapai beserta anak perusahaan.
"Kami telah melakukan berbagai upaya persiapan untuk pemberangkatan haji," katanya.
Maskapai, menurut dia, sudah melakukan berbagai persiapan seperti perawatan armada, perbaikan sistem pelayanan di darat dan layanan katering dalam penerbangan, serta awak kabin dan pilot yang akan bertugas selama periode penerbangan haji.
Garuda Indonesia akan mulai menerbangkan jamaah haji pada 9-21 Agustus 2016 untuk gelombang pertama menuju Madinah, Arab Saudi.
Pada gelombang dua, 21 Agustus-5 September 2016, Garuda akan membawa jamaah haji ke Jeddah.
Selanjutnya, Garuda akan mengangkut jamaah gelombang pertama dari Jeddah ke Indonesia pada gelombang pertama periode 17-29 September 2016 dan memulangkan jamaah dari Madinah ke Indonesia pada gelombang dua, 30 September-15 Oktober 2016.
Secara keseluruhan, dia menjelaskan, Garuda akan memberangkatkan jamaah haji di delapan embarkasi yaitu di Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar dan Lombok.
Maskapai itu akan menggunakan akan menggunakan empat pesawat Boeing 777-300ER (kapasitas 393 kursi), dua Boeing 747-400 (455 kursi) dan lima Airbus 330-300 (360 kursi) untuk melayani penerbangan jamaah haji.
Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil berharap proses pemberangkatan jamaah haji Indonesia tahun ini dapat lancar, tepat waktu dan nyaman bagi jamaah.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016