Phnom Penh (ANTARA News)- Ratusan ribu warga Kamboja datang ke tempat-tempat pemungutan suara, Minggu untuk memberikan suara dalam pemilihan komune yang kedua, setara dengan pemerintah lokal atau dewan perwakilan rakyat.Laporan-laporan awal, seperti dilaporkan DPA dan AFP, menunjukkan kehadiran para pemilih tinggi, terutama di ibukota Phnom Penh, dan tidak ada tindak kekerasan atau intimidasi.Rakyat Kambja dapat memberikan suara untuk 12 partai di 1.621 komune negara itu, walaupun Partai Rakyat Kaboja (CPP), Partai Funcinpec yang royalis dan oposisi Partai Sam Rainsy (SPP) diperkirakan akan berbagi suara para pemilih.Pemilu yang dmokratis untuk posisi-posisi itu dimulai tahun 2002 dalam usaha untuk mendesentralisasi pemerintah. Badan-badan pemerintah lokal dulunya diangkat oleh pemerintah dan tapi tidak banyak berobah selama lebih dari 20 tahun.Sekitar 12 partai politik mengajukan 102.266 calon untuk dewan-dewan perwakilan rakyat -- badan pemerintah kecil yang memerintah desa-desa atau daerah perkotaan, kata kantor berita AFP.Jalan-jalan di kota Phnom Penh hampir kosong Minggu pagi.CPP memperkirakan pihaknya akan meraih 97 persen suara untuk lebih dari 11.000 kursi dewan perwakilan rakyat yang diperebutkan.Akan tetapi, SPP mengharapkan perolehan suara yang baik di daerah-daerah tertentu terutama sebagian besar di Phom Penh.Pemilu itu dianggap sebagai satu latihan untuk pemilu tahun depan, yang menurut rencana diselenggarakan Januari. Hasil-hasil pemilihan itu diperkirakan akan rampung dalam tiga pekan."Situasi sedikit lebih baik ketimbang pemilu-pemilu sebelumnya, tapi aksi kekerasan masih terjadi," kata Koul Panha, pengawas pemilu Comfrel. Kelompoknya melaporkan lebih 150 insiden intimidasi selama masa kampanye.Di tengah-tengah kekuatiran terjadi kerusuhan Komite Pemilu Nasional, Jumat melarang menerima dan mengirim pesan "SMS" akhir pekan ini, dengan mengatakan itu dapat digunakan oleh partai-partai politik untuk mempengaruhi secara tidak jujur para pemilih untuk saling berkomunikasi dengan pihak lainnya di lapangan.Hampir 14.000 pemantau Kamboja dan asing dikerahkan di seluruh negara, Minggu, kata para pejabat pemilu.Menjelang pemilu tahun 2002, para pejabat dewan perwakilan rakyat diangkat pemerintah dan sebagian besar tetap tidak berobah sejak awal tahun 1980-an. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007