Sejak kick off babak pertama, tim tuan rumah tampil menyerang untuk menciptakan gol, sekaligus menjadi juara Grup C.
Namun, sejumlah peluang yang dimiliki tim tuan rumah belum juga membuahkan gol.
Tim tamu yang diarsiteki Putut Wijanarko juga tampil menyerang, namun belum mampu menjebol gawang lawan yang dijaga kiper Dian Prahita.
Hingga babak pertama berakhir, tim tuan rumah yang tampil di depan suporter sendiri belum juga bisa mencetak gol.
Usai turun minum, tim asuhan Hidayat kembali melancarkan tekanan dengan melakukan variasi serangan dari sisi kiri, kanan dan tengah, namun ketatnya lini pertahanan lawan tim tuan rumah belum mampu mencetak gol.
Tim ruan yang terlalu asyik menyerang, justru kebobolan saat menit ke-85 melalui serangan balik yang cepat memanfaatkan kelemahan lini belakang Persiku.
Suranto, pemain lawan bernomor punggung 21 berhasil melakukan penetrasi hingga ke jantung pertahanan lawan Persiku, kemudian ketika berhadapan dengan kiper dengan cerdik bola dilambungkan ke atas sehingga tidak bisa dijangkau kiper Persiku Dian Prahita, sehingga skor 0-1 untuk keunggulan Persikaba Blora.
Tak ingin dipermalukan di depan publik sendiri, tim tuan rumah mencoba menekan hingga menit-menit akhir pertandingan.
Persiku akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah mendapatkan hadian tendangan penalti, menyusul pelanggaran pemain lawan di area pertahanan sendiri.
Solikul Islam yang dipercaya menjadi algojo tendangan penalti pada menit-menit akhir pertandingan itu, berhasil menceploskan bola ke sisi kiri gawang lawan yang dijaga kiper Riqi Nugraha.
Hingga wasit Supardi asal Sukoharjo meniup peluit tandan pertandingan usai, kedudukan kedua kesebelasan masih tetap sama 1-1.
Pelatih Persikaba Blora Putut Wijanarko mengaku, kurang puas dengan penampilan pemainnya, meskipun menjadi juara Grup C Liga Nusantara.
"Seharusnya, pemain lebih berkonsentrasi sehingga bisa membawa poin lebih banyak," ujarnya.
Gol penyama dari tuan rumah, kata dia, seharusnya tidak perlu terjadi, ketika pemain tetap berkonsentrasi, terlebih gol terjadi pada menit tambahan.
Sementara Pelatih Persiku Hidayat mengakui, gagal mencapai target poin tiga di kandang, sehingga gagal menjadi juara grup karena hanya mengoleksi lima poin.
Ia menilai, anak asuhnya masih lemah dalam penyelesaian akhir, mengingat banyak peluang yang terbuang.
Poin yang diperoleh Persiku Kudus hanya lima poin, sedangkan Persikaba Blora meraih delapan poin, sedangkan lawan yang akan dihadapi Persiku pada babak semifinal merupakan Persik Kendal yang menjadi juara Grup E.
Pewarta: Akhmad NL
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016