"Memang sekitar pukul 16.11 Wit terjadi semburan abu vulkanik berwarna kelabu dengan ketinggian 1.000 meter yang mengarah ke arah timur," kata Petugas Wilayah Timur Pengamatan Gunung Api, Martanto, di Ternate, Rabu.
Selain itu, Gunung Api Gamalama juga terjadi gempa tremor menerus dengan amlitudo 0,5-17 mm, dominan 3 mm. Terjadi juga gempa hembusan dua kali terjadi dengan amlitudo 23-36 mm dengan lama gempa 28.82 - 33.88 detik.
Menurut Martanto, meski pun hembusan vulkanik Gunung Gamalama cenderung menurun, tetapi akumulasi energi masih terjadi sehingga masih terjadi hembusan gempa tektonik.
Selain itu, aktivitas kegempaan Gunung api Gamalama dengan hembusan itu karena masih adanya energi yang dikeluarkan di kawah bumi.
Begitu pula, hembusan asap putih tebal sampai kelabu tebal dengan tekanan lemah di puncak Gunung Api Gamalama lebih condong ke arah timur, makanya diprediksi tidak sampai di wilayah Kota Ternate serta di sekitar kawasan Bandara Sultan Babullah.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan pers Badan Meteorologi, Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Ternate yang memprediksi pusat Kota Ternate, dalam beberapa hari ke depan aman dari abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama, karena arah angin menuju ke timur laut.
Bahkan, pusat Kota Ternate berada di sebelah timur Gunung Gamalama. Jadi abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama tidak akan jatuh di pusat Kota Ternate, karena arah angin bertiup ke barat laut hingga ke arah timur selatan laut.
Sementara itu, aktivitas penerbangan dari dan ke Bandara Babullah Ternate, tidak terpengaruh dengan adanya semburan abu vulkanik yang terjadi pada Rabu(3/8) pagi.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016