Rio de Janeiro (ANTARA News) - Memata-matai persiapan lawan menjadi bagian dari strategi untuk memenangi pertandingan, termasuk yang dilakukan beberapa negara calon lawan Indonesia menjelang dimulainya persaingan perebutan medali pada Olimpiade di Rio de Janerio 2016 ini.
Misalnya yang dialami tim angkat besi Indonesia yang sudah beberapa hari ini melakukan latihan di Paviliun 5 Riocentro, seringkali dilihat olahraga sejumlah orang yang ditengarai pelatih atau ofisial negara lain.
"Saya sendiri kemarin bertemu dengan pelatih tim angkat besi Taiwan secang duduk-duduk memperhatikan tim kita sedang latihan," kata Chef de Mission Kontingen Indonesia Raja Sapta Oktohari di Rio de Janerio, Brazil, Rabu.
Waktu saya ajak ngombrol dia, ngakunya dia hanya sekedar melihat-lihat. Tapi saya yakin dia ingin memata-matai kita karena mereka juga akan menampilkan lifter-lifternya yang menjadi lawan kita," kata Oktohari.
Selain di cabang angkat besi, mata-mata juga diperkirakan juga ada di cabang panahan. "Saya lihat pelatih panahan Amerika Serikat asal Korea juga kadang melihat atlet kita sedang latihan," katanya.
Menurut Oktohari, kegiatan memata-matai persiapan lawan tidak menjadi masalah sejauh tidak menyalahi aturan atau mengganggu, serta tetap dalam semangat persaudaraan gerakan Olimpiade.
"Saya minta tim angkat besi dan panahan kita tetap konsentrasi, tidak perlu khawatir dimata-matai," ujar Oktohari.
Delegasi Indonesia juga bisa juga melakukan pengamatan atau memata-matai calon lawan di Olimpiade ini, tambahnya.
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016