Rio de Janeiro (ANTARA News) - Tim pahanan Indonesia diminta untuk dapat tetap menjaga konsentrasi yang merupakan faktor penting untuk memenangi pertandingan pada Olimpiade ke-31 di Rio de Janeiro, Brasil, 5-21 Agustus 2016.
"Dalam olahraga panahan ini, menjaga konsentrasi atlet sangat penting. Oleh sebab itu jangan sampai mereka terganggu oleh hal-hal kecil sekali pun," kata ketua kontingen Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari ketika ditemui di Rio de Janeiro, Rabu.
Sebagai Chief de Mission, kata Oktohari, ia akan berusaha semaksimal mungkin agar para atlet tidak stres karena faktor-faktor nonteknis yang bisa saja terjadi selama mereka berada di Brasil.
"Misalnya soal transportasi, jangan sampai saat pertandingan atau latihan bus atau mobil mereka terjebak kemacetan karena itu bisa merusak konsentrasi. Demikian juga soal makanan," tambahnya.
Ia juga mendukung keinginan pelatih tim panahan agar selama latihan ataupun menjelang pertandingan para atletnya tidak diwawancara dulu oleh wartawan.
"Saya memaklumi keinginan tim panahan ini. Bukan berarti pada cabang lain konsentrasi atlet tidak penting, tapi di cabang pahanan ini memang faktor psikologis lebih dibutuhkan ketimbang kekuatan fisik," kata Oktohari.
Selain teknik yang sudah dimiliki para atlet, saat pertandingan juga harus melihat faktor cuaca, arah angin, dan faktor lainnya yang harus bisa diatasi dengan tenang.
Pada cabang panahan, Indonesia mengirim empat atlet yakni di kelompok putra Riau Ega Agata Salsabila, Muhammad Hanif Wijaya dan Hendra Purnama, seta atlet putri Ika Yuliana Rochmawati.
"Saya sendiri punya firasat panahan bisa menyumbang medali emas, melihat dari persiapan yang mereka lakukan serta catatan prestasi yang selama ini," kata Oktohari yang juga Ketua Umum PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) itu.
Pertandingan panahan di Olimpiade 2016 akan dimulai Sabtu, atau sehari setelah upacara pembukaan pesta olahraga sejagat itu.
Dalam pertandingan pahanan di gelanggang Sambodromo, Rio de Janeiro itu, Indonesia akan tampil di nomor recurve perorangan dan beregu putra, serta perorangan putri.
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016