Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta turun lima poin menjadi Rp13.095 per dolar AS pada Rabu pagi.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan aliran dana investor asing yang masih masuk ke pasar keuangan dalam negeri akan membuat pelemahan rupiah terhadap dolar AS menjadi terbatas.
"Dana asing masih mengalir ke dalam negeri, kondisi itu akan menjaga permintaan terhadap mata uang rupiah masih baik sehingga jika terjadi pelemahan masih di kisaran terbatas," katanya.
Ia menambahkan data ekonomi Amerika Serikat yang masih di bawah harapan juga akan membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate) dalam waktu dekat meredup.
Data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat kuartal II tahun ini yang di bawah estimasi pasar, yakni sebesar 1,2 persen, membuat dolar AS masih tertekan terhadap mata uang dunia yang akhirnya dapat berdampak positif terhadap rupiah.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan data indeks non-manufaktur yang turun serta data tenaga kerja versi Automatic Data Processing (ADP) yang tercatat 171.000 pada Juli, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebanyak 172.000, juga bisa ikut mempengaruhi pergerakan rupiah.
"Kombinasi data-data itu berpotensi memberikan tekanan bagi dolar AS," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016