Makassar (ANTARA News) - Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar membebaskan biaya kuliah bagi para penghafal Al Quran yang mendaftar dan lolos masuk perguruan tinggi tersebut.
Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Nuraeni Gani MM di Makassar, Rabu, mengatakan untuk beasiswa bagi penghafal Al Quran itu berlaku untuk mahasiswa dari seluruh jurusan yang ada di kampus tersebut.
"Kami sudah melaksanakan atau menyiapkan beasiswa khusus ini selama lima tahun terakhir. Kami bersyukur masih banyak yang bisa mendapatkan karena memang memiliki hafalan," jelasnya.
Ia menjelaskan, untuk beasiswa bagi penghafal Al-quran ini juga dibagi dalam tiga tingkatan berdasarkan jumlah hafalan.
Bagi mahasiswa yang memiliki hafalan 1-10 juz akan dibebaskan biaya kuliahnya selama dua semester. Selanjutnya bagi penghafal sebanyak 11-20 juz akan dibebaskan sebanyak empat semester dan yang menghafal dari 21 hingga 30 juz akan dibebaskan selama delapan semester atau hingga lulus kuliah.
Untuk mengetahui jumlah hafalan dari setiap mahasiswa, kata dia, pihaknya telah menyiapkan tim penguji yang tentunya memiliki hafalan tinggi.
"Pada penerimaan mahasiswa tahun lalu, kita memberikan sebanyak 10 beasiswa kepada para penghafal di sejumlah kategori. Kami memang memberikan sesuatu yang spesial karena memiliki kemampuan," katanya.
Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Musafir Pababari MS tidak menampikan jika program studi (prodi) di kampus yang dipimpinnya selama proses penerimaan mahasiswa baru memang sepi peminat.
Prodi Islam yang dimaksudkan itu yakni Pengembangan Masyarakat yakni hanya 30 orang, Ilmu Akidah (24 orang), Perbandingan Mashab (23 orang) dan Perbandingan Agama (11 orang).
"Memang Prodi Islam saat ini termasuk non favorit dari calon mahasiswa yang mendaftar di UIN Alauddin Makassar," jelasnya.
Mengenai kondisi yang terjadi khususnya terhadap minat calon mahasiswa memilih prodi keIslaman, dirinya mengakui memang cukup wajar.
Alasannya, kata dia, karena belakangan ini masyarakat khususnya para orang tua dan calon mahasiswa telah beralih dan berfikiran pragmatis.
Pewarta: Abd Kadir
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016