Jakarta (ANTARA News) - Kemacetan merupakan bagian dari rutinitas harian warga Jabodetabek.
TemanJalan<https://temanjalan.com> menawarkan layanan berbagi tumpangan bagi mahasiswa dan pekerja komuter di Jakarta yang aman dan mudah untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan.
Melalui aplikasi TemanJalan, pengguna dapat berperan sebagai penumpang maupun pengendara dengan memasukkan rute perjalanan yang diinginkan.
Sistem TemanJalan kemudian akan melakukan matchmaking dan memberikan notifikasi kepada pengguna yang memiliki rute searah sehingga mereka bisa pergi ke tempat tujuan bersama.
Dalam sebuah studi yang dilakukan Institute of Transportation and Development Policy (ITDP) 2015 lalu, rata-rata durasi yang dibutuhkan komuter di Jakarta untuk berangkat ke tempat bekerja adalah 2 jam setiap perjalanan.
“Dengan TemanJalan kami berharap semakin banyak komuter yang memanfaatkan fitur untuk berbagi tumpangan secara aman, mudah, dan menyenangkan,” tutur Fauzan Helmi Sudaryanto, CEO TemanJalan, dalam siaran pers.
TemanJalan menerapkan verifikasi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) bagi mahasiswa dan Kartu Tanda Pekerja (KTP) bagi pekerja yang mendaftar. Selain itu, TemanJalan juga menyajikan catatan riwayat perjalanan pengguna seperti rating dan testimoni dari pengguna lain yang pernah berbagi tumpangan sebelumnya. Harapannya dengan mekanisme yang transparan, nilai kepercayaan antarpengguna dapat meningkat.
TemanJalan menampilkan filter yang bisa digunakan untuk mengurutkan berdasarkan rating pengguna, waktu keberangkatan, jenis kelamin, maupun kendaraan yang digunakan.
Pengguna juga dapat membuka profil calon teman perjalanan untuk melihat pekerjaan dan institusi dari mana calon teman tersebut berasal.
Dengan adanya fitur ini, pengguna dapat memilih teman dengan minat yang sesuai, atau bahkan membuat ladies-only trip bagi pengendara wanita yang hanya ingin berbagi tumpangan dengan sesama wanita.
TemanJalan dilengkapi dengan fitur in-app chat sehingga koordinasi perjalanan dapat dilakukan tanpa mengorbankan privasi pengguna.
TemanJalan menyajikan koin virtual sebagai metode pembayaran bagi pengguna yang dapat diisi ulang (top-up) dengan mudah melalui transfer antar bank. Dengan menggunakan sistem ini, penumpang dapat menghemat ongkos sehari-hari karena tarif yang dikenakan hanya senilai Rp1000/kilometer.
Pengendara kemudian dapat mengumpulkan koin sesuai dengan kilometer yang ditempuh dalam setiap perjalanan untuk kemudian ditukarkan dengan berbagai rewards yang menarik, seperti pulsa, voucher bensin, voucher makan, stiker LINE, dan lain-lain.
Sejak peluncuran awalnya pada April 2016 lalu, TemanJalan mencatat sebanyak 5600+ mahasiswa dari 50+ kampus di Jakarta yang telah mendaftar menggunakan layanannya.
Kini, TemanJalan memperluas segmen pengguna dengan membuka layanannya kepada para pekerja dan komuter Jabodetabek serta menghadirkan aplikasinya untuk dua sistem operasi: Android dan iOS (beta).
“Selain dapat menjadi ajang networking on-the-go, kami berharap TemanJalan juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai salah satu solusi untuk mendukung kebijakan plat ganjil-genap yang sudah mulai diuji coba minggu ini di Jakarta,” lanjut Fauzan.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016