Makassar (ANTARA News)- Sebanyak 7.908 peserta atau calon mahasiswa mengikuti ujian Masuk Mandiri (UMM) di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, 2 Agustus 2016.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababari MS di Makassar, Selasa, mengatakan para peserta yang mengikuti UMM hari ini akan memperebutkan sebanyak 1.571 kuota yang telah disediakan pihak kampus.
"Untuk peminat melalui jalur ini sendiri jutru lebih banyak lagi hingga mencapai 19 ribuan. Namun untuk yang mendaftar dan mengikuti ujian berdasarkan informasi yang masuk yakni sebanyak 7.908 orang," jelasnya.
Untuk pengumuman siapa saja yang akhirnya lulus melalui jalur UMM atau UMK (Jalur Masuk Khusus) ini, kata dia, akan diumumkan pada 10 Agustus 2016.
Selanjutnya para peserta yang dinyatakan lulus dan namanya tercantum dalam daftar dipersilahkan untuk melakukan pendaftaran ulang mulai 10 hingga 16 Agustus 2016.
Lokasi ujian UMM sendiri hari ini, dilaksanakan di delapan lokasi berbeda di antaranya kampus I dan II UIN Alauddin Makassar, Kampus Unismuh Makassar, Kampus Patri Artha, Pesantren Guppi, Pesantren Madani dan SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan SD Rommang Polong Gowa.
Untuk prodi favorit pilihan peserta yakni yang pertama Farmasi, Teknik Informatika, Kesehatan Masyarakat dan TWK, dan manajemen.
"Untuk secara keseluruhan, jumlah peminat tahun ini mencapai 65.327. Adapun yang mendaftarkan diri atau mengikuti ujian sebanyak 29803," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Nuraeni Gani MM sebelumnya meminta pemerintah pusat menyiapkan sarana dan prasarana bagi peserta ujian difabel yang ingin masuk ke perguruan tinggi tersebut.
Permintaan itu terkait ditemukannya peserta ujian difabel pada pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN), 14-15 Juni 2016.
"Untuk peserta yang memiliki keterbatasan fisik memang yang pertama kalinya mendaftar dan mengikuti UM-PTKIN. Kami memang tetap memberikan kesempatan dengan menyiapkan pembimbing meski kita harapkan pemerintah memang bisa menyiapkan fasilitas kedepan," jelasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya tentu akan kesulitan menerima pendaftarn dari peserta dengan keterbatasan fisik tanpa adanya fasilitas yang disiapkan pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kemenag.
Selama ini, kata dia, untuk peserta Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memang sudah disiapkan fasilitasnya. Namun khusus untuk peserta UM-PTKIN memang sejauh ini memang belum disiapkan fasilitas pendukungnya.
Pewarta: Abd Kadir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016