Jakarta (ANTARA News) - Wagub DKI JAKARTA H Djarot Saiful Hidayat meresmikan pembangunan lokasi terpadu Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Pondok Pesantren Minhaajurrosyiddin di Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada Senin (1/8) yang disaksikan oleh Direktur Pendidikan Diniyah Formal Kemenag, Mochsen.
Siaran pers Humas Minhaajurrosyidin, Selasa, menyebutkan pembangunan penambahan kelas dan fasilitas olah raga berupa tribune lapangan bola direncanakan untuk menampung siswa PDF di Minhaajurrosyiddiin yang dibuka tahun 2016 adalah tingkat "Wustho" setara SMP, "Ulya" setara SMA dan tahun depan untuk tingkat "Ma’had Ali" atau Perguruan Tinggi.
Program PendidikanDiniyah Formal merupakan pendidikan berbasis pondok pesantren yang dirancang Kementerian Agama untuk mewujudkan ulama masa depan yang menguasai ilmu agama yang mumpuni.
Ketua Umum Ponpes Minhaajurrosyiddin H Nurfaizi Suwandi MM, mengatakan ditetapkannya ponpes yang dipimpinnya sebagai salah satu lembaga PDF di Indonesia, semakin menggairahkan para siswa baik dalam maupun luar negeri untuk belajar di pondok pesantren karena akan mendapat ijasah resmi dari pemerintah.
"Pelajar lulusan pondok pesantren nantinya akan menjadi tenaga profesional yang mampu bersaing dan memiliki berbagai kelebihan serta beraklaqul karimah dan ahli dalam ilmu agama (tafaqquhfiddin)," katanya.
Sementara itu, Wagub DKI H Djarot Saiful Hidayat mengharapkan agar nantinya muncul pondok pesantren di setiap wilayah Kota Jakarta menyusul Ponpes Minhaajurrosyiddin, sehingga DKI Jakarta akan memiliki lebih dari satu PDF.
"Semakin banyak dibuka maka penyebaran pendidikan karakter bangsa semakin baik dan tidak akan terkikis akibat pengaruh globalisasi, dengan demikian generasi cerdas dan agamis segera terwujud," ujarnya.
Acara peresmian gedung dan penyerahan SK Ijin Pendirian Pendidikan Formal dihadiri oleh para Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam dari 33 Propinsi dan diramaikan dengan bazar UKM yang dikoordinir oleh Forum Komunikas Pondok Pesantren (FKPP) Provinsi DKI Jakarta.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016