Sentimen amnesti pajak diproyeksikan berjangka panjang ..."

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak melemah senilai 32 poin menjadi Rp13.089 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.057 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa faktor teknikal menjadi salah satu sebab yang mendorong nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan, sebagian pelaku pasar uang memanfaatkan momentum penguatan rupiah pada hari sebelumnya untuk ambil untung.

"Meski rupiah melemah, namun masih dalam kisaran yang terbatas, karena sentimen dari dalam negeri masih positif," katanya.

Ia mengatakan bahwa wajib pajak yang mulai melakukan deklarasi dana dalam mendukung program amnesti pajak akan meningkatkan permintaan mata uang rupiah tinggi sehingga potensi apresiasi masih terbuka ke depannya.

"Sentimen amnesti pajak diproyeksikan berjangka panjang, apalagi didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan," katanya.

Ia menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang bergerak menguat akan turut menjaga mata uang komoditas seperti rupiah bergerak stabil.

Sementara itu, harga minyak jenis WTI Crude pada Selasa sore menguat 1,30 persen menjadi 40,58 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 1,52 persen menjadi 42,78 dolar AS per barel.

Adapun kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.079 dibandingkan hari sebelumnya Senin (1/8) Rp13.080.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016