Tokyo, 2 Agustus 1961 (Antara) - Dalam waktu singkat akan diperkenalkan dua buah film Indonesia kepada para pengusaha dan importir, para kritikus dan anggota2 pemerintah Djepang di Tokyo dan Osaka sebagai langkah pertama untuk menjelidiki kemungkinan2 ekspor film2 Indonesia ke Djepang.
Kedua buah film itu ialah "Antara Tugas dan Tjinta" dan "Djajaprana" hasil produksi PFN. Penjelenggaraan pertundjukan perkenalan itu menurut rentjana akan dilakukan di sekitar hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus jang akan datang.
Dalam perundingan jang dilakukan oleh Kepala Penerangan dan Hubungan Masjarakat dari Kedutaan Besar R.I. di Tokyo, Sumarmo, dengan fihak Motion Pictures Producers Association of Japan, Gishi Ikeda jang mendjabat sekdjen Gabungan Perusahaan2 Film Djepang mengatakan bahwa perusahaan itu akan memberikan bantuan sedapat mungkin supaja Djepang juga mau mengimpor film2 dari Indonesia. Menurut Ikeda, Gabungan Perusahaan2 Film Djepang mempunjai pengaruh jang kuat terhadap Gabungan Importir2 Film di Djepang.
Selama ini pemasukan film2 luar negeri oleh Djepang dibatasi, selain berhubung dengan persoalan devisen djuga disebabkan karena adanja permintaan dari Gabungan Pengusaha2 Film Djepang untuk melindungi film buatan dalam negeri.
Sementara itu menurut keterangan2 jang diperoleh Antara Tokyo pembatasan pemasukan film ke Djepang tsb akan dihapuskan mulai tahun 1962, sesuai dengan usaha2 liberalisasi jang sedang dilaksanakan pemerintah Djepang di lapangan perekonomiannja.
Dalam pertemuan dengan pengusaha2 film Djepang itu Sumarmo mengharapkan agar Djepang dapat menerima film Indonesia. Kalau Djepang hanja mau mengekspor filmnja ke Indonesia dan tidak bersedia mengimpor film dari Indonesia maka keadaan sematjam ini tidak sesuai dengan semangat dan isi Perdjandjian Keakraban dan Perdagangan Djepang-Indonesia jang telah ditanda-tangani belum lama berselang di Tokyo antara Menlu Subandrio dan Menlu Djepang Zentaro Kosaka.
Dapat ditambahkan, bahwa dalam tahun 1960 Djepang mengekspor 40 buah film ke Indonesia, tapi sebaliknya belum pernah mengimpor satu buah film pun dari Indonesia.
Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter : @perpusANTARA
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016