Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, berupaya memperkuat kerja sama sektor industri antara Indonesia dan Swiss, yang menunjukkan perkembangan signifikan sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara pada 1952.

Di bidang penanaman modal, Swiss memposisikan Indonesia pada peringkat ke-4 sebagai daftar negara tujuan utama untuk investasi di Asia.

“Swiss juga memilih Indonesia sebagai salah satu negara prioritas untuk melakukan kerjasama strategis dalam rangkapeningkatan ekonomi, termasuk di sektor industri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui siaran pers, di Jakarta, Selasa.

Dia menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan mewakili Pemerintah Indonesia pada Perayaan Hari Kemerdekaan ke-725 Swiss, di Jakarta.

Kemenperin mencatat, pada 2015, nilai perdagangan Indonesia-Swiss mencapai 1,7 miliar dollar AS atau meningkat tajam sebanyak 124 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.


“Sedangkan, kinerja ekspor Indonesia ke Swiss sebesar 1,07 miliar dollar AS dan impor Indonesia dari Swiss sekitar 0,63 miliar dollar AS,” ujar dia.

Ke depan, dia yakin kerjasama ekonomi kedua negara semakin kuat karena Pemerintah Swiss akan memberikan dukungan dan bantuan untuk Indonesia khususnya di sektor industri seperti pengembangan Industri Kecil dan Menengah, industri agro dan pelaksanaan pendidikan vokasi.

“Swiss merupakan salah satu negara industri maju di Eropa. Oleh karena itu, Indonesia perlu belajar mengenai penggunaan teknologi dan pengembangan SDM untuk industri yang diterapkan oleh Swiss,” katanya.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016