Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama mewisuda 175 santri putra-putri penghafal Alquran Pesantren Sulaimaniyah di Auditorium HM Rasjidi, Gedung Kemenag Thamrin, Selasa.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin juga melepas santri tersebut untuk melanjutkan studi di Turki guna menambah pengetahuan secara lebih mendalam tentang berbagai ilmu terkait Alquran.
Bagi santri yang nantinya belajar di Turki, Lukman berpesan agar mereka dapat menjaga nama baik pesantren dan negara Indonesia. Selain itu, para santri agar dapat berjuang dalam menimba ilmu di Turki.
Lukman juga meminta para santri untuk dapat mempromosikan Islam ala Indonesia yang menjunjung tinggi toleransi, kemoderatan dan terbuka.
"Kalian adalah duta bangsa, pesantren dan masyarakat. Maka jagalah nama baik bisa dengan menunjukkan prestasi, moral, intelektual dan spiritual yang baik," kata dia.
Menurut Menag, kesempatan menuntut ilmu di luar negeri merupakan kesempatan emas yang langka bagi setiap penuntut ilmu. Maka dari itu, peluang yang baik tentu harus disikapi dengan usaha menuntut ilmu yang optimal.
"Agar para musafir ilmu ini sukses. Kesempatan menimba ilmu di luar negeri adalah dambaan santri, siswa. Maka manfaatkan kesempatan yang luar biasa baik ini dengan belajar giat, manfaatkan kesempatan untuk melahap ilmu. Perkuat ilmu dan amalkan itu untuk memajukan Indonesia," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016