"TKDN produk ini mencapai 94 persen dengan melibatkan pemasok dari dari tier I dan tier II di dalam negeri," kata Presiden Direktur ADM, Sudirman M Rusdi, di Karawang, Selasa.
Menurut dia, perusahaan melibatkan 178 pemasok lokal untuk komponen tingkat pertama dan 890 pemasok lokal untuk komponen tingkat kedua.
Ia menambahkan, tambahan investasi untuk pabrik kendaraan jenis Low Cost Green Car atau Kendaraan Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) ini sebesar Rp1,1 triliun, belum termasuk investasi pemasaran dan purna jual.
Dengan investasi tersebut, ADM yang berkolaborasi dengan PT Toyota Astra Motor (TAM) memproduksi 200 ribu unit Calya dan Sigra setiap tahunnya.
Investasi ini juga mendorong penciptaan lapangan kerja baru yang langsung di sektor manufakturing sekitar 30.000 orang dan 40.000 orang di sektor distribusi mobil dan komponen, dealer dan pemasaran, workshop dan layanan purna jual.
"Kami berharap produk yang diproduksi anak bangsa ini bisa diterima oleh masyarakat Indonesia," ujar dia.
Diketahui, kolaborasi antara Daihatsu dan Toyota ini bukanlah kali pertama, karena sebelumnya, kedua perusahaan tersebut juga beberapa kali mengeluarkan produk dengan jenis sama.
Beberapa produk tersebut antara lain Avanza-Xenia pada 2003, disusul Rush-Terios pada 2006 dan Agya-Ayla pada 2013.
Selain memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, kendaraan-kendaraan tersebut juga diekspor ke 70 negara di dunia.
Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016