Cilacap (ANTARA News) - Satu unit tongkang bermuatan 10.000 ton batu bara kandas di Pantai Tegalkamulyan, Cilacap, Jawa Tengah, akibat terhempas gelombang tinggi.
"Tongkang itu kemungkinan kandas Senin (1/8) dini hari karena waktu Minggu (31/7) malam belum ada. Saat bangun tidur, tongkang tersebut sudah terlihat kandas tapi posisinya masih agak di tengah," kata salah seorang nelayan Warjo di Pantai Tegalkamulyan, Cilacap, Selasa.
Akan tetapi pada Selasa (2/8) pagi, kata dia, posisi tongkang tersebut telah ke tepi atau mendekati daratan.
"Anginnya kencang sekali dan gelombangnya tinggi sehingga tongkang itu terdorong ke tepi," katanya.
Dari pantauan Antara di Pantai Tegalkamulyan, posisi tongkang "Pulau Tiga 338" itu terlihat miring.
Sementara itu, kapal tug boat yang menarik tongkang dari Pulau Kalimantan itu yakni Boma Satria berupaya mengevakuasi tongkang cara menarik ke tengah.
Karena angin cukup kencang dan sesekali terjadi gelombang tinggi, tug boat itu kesulitan menarik tongkang ke tengah laut.
Tongkang tersebut membawa 10.000 ton batu bara untuk keperluan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Unit 2 Jawa Tengah atau yang dikenal dengan sebutan PLTU Bunton karena berlokasi di Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Cilacap.
Saat menunggu giliran bongkar muatan, tali jangkar tongkang itu putus hingga akhirnya kandas dihempas gelombang tinggi.
"Tongkang tersebut bermuatan 10.000 ton batubara untuk PLTU Bunton," kata salah seorang petugas yang sedang memantau proses evakuasi, Yitno.
Selain menggunakan tug boat penariknya, upaya evakuasi tongkang tersebut juga akan melibatkan satu tug boat lainnya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016