Hakim Roy Murillo menemukan kondisi yang sangat buruk di penjara San Sebastian. Dia mengatakan mengurung orang di sana sama dengan "aksi teror yang tidak sesuai dengan demokrasi."
Penjara berusia 35 tahun di ibu kota San Jose itu dibangun untuk menampung 559 tahanan, namun saat ini dihuni oleh 1.278 orang – sebagian besar adalah tersangka yang menunggu persidangan.
Hakim menemukan bahwa di beberapa tempat hingga 25 tahanan memakai satu toilet yang sama, menciptakan "kondisi tidak nyaman dan merendahkan."
Tahanan sering tidur di atas lantai di ruang sempit seluas satu meter persegi, dengan cahaya dan ventilasi yang tidak memadai, katanya.
Penjara yang penuh sesak dan buruknya sanitasi menyebabkan wabah flu, alergi dan penyakit kulit, menurut investigasi.
Murillo memerintahkan Kementerian Kehakiman untuk menutup "penjara raksasa" dalam waktu 18 bulan, demikian seperti dikutip dari laporan kantor berita AFP. (mu)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016