Surabaya (ANTARA News) - Suporter Persebaya Surabaya mendesak manajer tim Lilik Soehartojo mundur dari jabatannya, menyusul jebloknya prestasi Green Force pada putaran awal kompetisi Liga Indonesia 2007. Desakan itu disampaikan sejumlah perwakilan suporter, saat diskusi membedah masalah Persebaya di Surabaya, Sabtu. Diskusi juga dihadiri Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono, tokoh suporter Surabaya Wastomi Suhari, pengamat bola Andi Slamet dan pembina klub PS Mahasiswa --klub anggota Persebaya-- Edi Yuwono Slamet. "Kami tidak rela Persebaya terpuruk dan harus diselamatkan. Kami dari suporter minta pertanggungjawaban manajer, kalau tidak bisa memperbaiki Persebaya, sebaiknya mundur saja," kata Imron, salah seorang perwakilan suporter. Tujuh kekalahan dari 10 laga yang sudah dimainkan Persebaya, lanjut Imron, menjadi bukti bahwa kinerja manajemen tim tidak maksimal. "Kekalahan telak 0-5 dari Persis Solo menjadi hal yang sangat memalukan. Karena itu, sebelum terpuruk lebih jauh, kami minta secepatnya dilakukan perbaikan," tegasnya. Pendukung Persebaya lainnya, Reza menambahkan, peran vital Lilik Soehartojo sebagai manajer tim tidak terlihat dan gagal mengangkat peforma Persebaya. "Padahal, dana APBD yang diterima Persebaya mencapai Rp17,5 miliar. Kalau peran manajer hanya menghabiskan uang rakyat, siapa saja bisa jadi manajer," ucapnya, menegaskan. Karena itu, Reza sependapat dengan suporter lainnya soal perlunya segera dilakukan perbaikan pada manajemen tim, termasuk mengganti manajer. Informasi yang diperoleh wartawan, ratusan suporter Persebaya berencana menggelar demo damai di DPRD Surabaya, untuk mendesak dewan meminta pertanggungjawaban manajemen tim. Pengamat bola, Andi Slamet mengemukakan, materi pemain yang dimiliki Persebaya musim ini tidak kompetitif untuk menghadapi ketatnya kompetisi Liga Indonesia 2007. "Persebaya perlu segera mencari pemain-pemain baru yang kualitasnya lebih bagus dari sekarang," ujar mantan pemain Persebaya itu. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono kembali menegaskan, dewan segera memanggil pengurus dan manajemen Persebaya untuk meminta penjelasan soal jebloknya prestasi tim. Bahkan, anggota dewan dari PDIP ini, juga sempat menyinggung soal penggunaan anggaran yang tidak tepat dalam belanja pemain dan pelatih beberapa waktu lalu. "Beberapa pemain dan pelatih yang sudah terlanjur dikontrak, ternyata tidak jadi dipakai. Ini kan sama saja dengan buang-buang anggaran, apalagi jumlahnya juga tidak kecil. Pekan depan kami akan panggil pengurus dan manajemen," katanya. Baktiono juga setuju secepatnya dilakukan evaluasi dan perbaikan pada tim Persebaya, namun tidak harus melalui perubahan secara frontal.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007