Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 1,17 poin (0,13 persen) menjadi 924,92.
"Aksi ambil untung memengaruhi laju IHSG hari ini, kondisi bursa saham global yang berada di area negatif membuat sebagian pelaku pasar mengambil posisi lepas saham," kata Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere.
Kendati demikian, dia mengatakan, inflasi yang pada Juli mencapai 0,69 persen mencerminkan gairah permintaan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2016 yang diproyeksikan naik dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG.
Ia menambahkan bahwa risiko keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan perkembangan isu global lain yang mulai mereda berpotensi mendorong IHSG BEI kembali bergerak positif.
IHSG BEI bergerak berbalik arah atau menguat 14,60 poin (0,28 persen) menjadi 5.376,87 poin.
Nico Omer menilai sentimen dari dalam negeri yang kondusif menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG.
Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menambahkan bahwa secara teknikal, kondisi pasar saham di dalam negeri sedang berada dalam fase tren penguatan. Investor dapat menambah proporsi pada ekuitas.
"Jika koreksi terjadi, itu dapat dijadikan sebagai entry point," katanya.
Di tingkat regional, indeks Bursa KOSPI melemah 7,25 poin (0,33 persen) ke level 22.129,14; indeks Nikkei turun 107,13 poin (0,64 persen) ke level 16.528,42; dan Straits Times melemah 19,78 poin (0,70 persen) ke posisi 2.872,68.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016