Washington (ANTARA News) - Aktivitas manufaktur Amerika Serikat menandai ekspansi bulan kelima berturut-turut pada Juli, namun tumbuh pada kecepatan yang lebih lambat karena produsen-produsen masih mewaspadai dampak potensial keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Indeks manufaktur, juga dikenal sebagai indeks pembelian manajer (PMI), tercatat 52,6 pada Juli, menurun 0,6 poin dari angka Juni 53,2, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan dalam sebuah laporannya, Senin.

Angka di atas 50 mengindikasikan sektor ini umumnya berkembang, sementara angka di bawah tingkat itu menunjukkan kontraksi.

Indeks pesanan baru turun tipis 0,1 poin dari bulan sebelumnya menjadi 56,9, dan indeks tenaga kerja menurun satu poin menjadi 49,4, sementara indeks produksi naik 0,7 poin menjadi 55,4.

Beberapa industri yang disurvei mengatakan bahwa mereka akan tetap mengawasi bagaimana Brexit akan mempengaruhi bisnis mereka, meskipun dampaknya sejauh ini telah terbatas.

Indeks secara keseluruhan berada di bawah konsensus 53,0 tetapi masih di atas angka 51,3 yang diumumkan pada Mei, menurut Jim OSullivan dari High Frequency Economics.

"Singkatnya, turun sedikit, meskipun setelah kenaikan yang lebih besar pada Juni," kata OSullivan. "Hasil bersihnya masih pada peningkatan sedikit moderat dalam beberapa bulan terakhir."

Data itu keluar setelah Departemen Perdagangan AS pada Jumat lalu merilis angka kegiatan ekonomi yang lesu, menempatkan pertumbuhan PDB kuartal kedua hanya di 1,2 persen, jauh di bawah ekspektasi para analis meskipun belanja konsumen kuat.

Di antara responden survei, produk-produk mineral non-logam serta barang-barang elektronik dan komputer menunjukkan permintaan yang kuat. Sementara mesin, peralatan transportasi dan produk kayu turun, demikian Xinhua melaporkan.

(A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016