New York (ANTARA News) - Seorang teknisi elektronik FBI pada Senin mengaku bersalah yang secara ilegal telah bertindak sebagai agen China, dan mengakui bahwa ia pada beberapa kesempatan telah membocorkan informasi sensitif untuk pejabat China.
Kun Shan Chun, yang juga dikenal sebagai Joey Chun, dipekerjakan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) sejak 1997. Dia mengaku bersalah di pengadilan federal di Manhattan setelah secara ilegal bertindak sebagai agen untuk pemerintah asing, menurut Reuters dalam laporannya.
Chun, yang ditangkap pada Maret, mengaku di pengadilan bahwa pada 2011-2016 ia bertindak dalam arahan seorang pejabat China, dan kepadanya ia membocorkan informasi sensitif.
Informasi dimaksud termasuk identitas dan rencana perjalanan agen FBI, bagan organisasi internal, dan foto yang diambilnya dari area terlarang yang berhubungan dengan pengawasan teknologi, kata Asisten Kejaksaan AS Emil Bove.
"Pada saat itu, saya tahu itu salah, dan saya minta maaf atas tindakan saya," kata Chun, yang lahir di China dan merupakan warga negara naturalisasi AS.
Chun (46 tahun), dibebaskan dengan jaminan setelah sidang pengadilan. Berdasarkan kesepakatan pembelaan, ia telah melepaskan haknya untuk banding atas hukuman atau kurungan 27 bulan.
Dijadwalkan, dia akan divonis pada 2 Desember mendatang, demikian dilaporkan Reuters.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016