Surabaya (ANTARA News) - Kelompok relawan Jakarta Love Risma (Jaklovers) menilai kondisi DKI Jakarta saat ini lagi sakit karena banyaknya persoalan sosial yang belum tertangani, sehingga butuh sosok pemimpin seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Jakarta sekarang sedang dalam kondisi sakit, dan sosok Bu Risma sangat dibutuhkan warga Jakarta untuk menyembuhkannya. Memimpin dengan hati tapi diwujudkan dalam kinerja yang profesional berkelas internasional," kata Ketua Jaklovers Neno Warisman saat menggelar dialog bertema Risma Antara Surabaya Jakarta di Millenium Building, Pucang, Surabaya, Senin.

Kelompok relawan pendukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta ini mulai bergerak dengan datang langsung ke Kota Surabaya.

Beberapa tokoh yang hadir sebagai pembicara dalam dialog ini selain Neno Warisman antara lain, Pembina Jaklovers Hidayat Akhyar, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surabaya Achmad Suyanto, Ketua Majelis Hukum dan HAM PD Muhammadiyah Surabaya Slamet Haroyanto, dan aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Surabaya Riyadi Ngasiran.

Neno Warisman menyampaikan dalam dialognya bahwa warga Jakarta rindu sosok pemimpin yang peduli rakyat kecil. Kondisi sosial warga Jakarta sudah begitu kasar dan mendorong lahirnya budaya yang semakin akut.

Jiwa kepemimpinan Risma, ujar Neno, didukung dengan kesederhanaan. Menurut dia, itulah yang membuat sosok Risma bisa meraih banyak prestasi selama memimpin Surabaya.

Di Jakarta, kata Neno, menjadi orang baik sudah sangatlah aneh. Oleh sebab itu, pihaknya memilih memviralkan ke masyarakat melalui Jaklovers.

"Secara pribadi, apa yang bisa kita lakukan untuk menolong anak-anak kita dengan kondisi Jakarta saat ini. Disamping itu, dunia sudah begitu terbuka, dan sejarah menorehkan penanya," ujarnya.

Neno berpendapat kebaikan dan keunggulan dari karakteristik seorang pemimpin yang itu hampir tidak ada yang sempurna. Namun, loyalitas dan totalitas itu terwakili oleh seorang Risma.

Untuk itu, Jaklovers berniat memanggil hati nurani dari rakyat Surabaya untuk melihat persoalan ini menjadi persoalan bersama. Bukan persoalan sektoral, bukan persoalan Jakarta, dan bukan juga Surabaya, melainkan persoalan bangsa.

"Jadi langkah-langkah yang kita lakukan selama ini menyosialisasikan. Karena sosok Bu Risma contoh kemuliaan dari sisi kepemimpinan itu sangat meluber," katanya.

Beberapa waktu belakangan, memang tersebar foto Neno bersama Risma yang telah menjadi viral di media sosial. Namun Neno membantahnya jika sudah berkomunikasi langsung dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Ditanya mengenai kelanjutan dukungan Jaklovers, apakah akan berlanjut pada dukungan agar Risma maju Independen di Pilkada DKI Jakarta 2017, Neno justru berkomentar bahwa semua partai menginginkan Risma.

"Saya dengar, hampir semua Parpol sudah menginginkan (Risma maju DKI 1) ya," katanya.

Sementara, Pembina Jaklovers Hidayat Ahyar mengatakan, dipinggiran sampai di tengah Jakarta para pemuda-pemuda sudah ada pada titik ketidakpedulian antarsesama.

Akhir-akhir ini penyelundupan narkoba dan senjata sudah bisa dipandang secara kasat mata melalui pulau-pulau yang ada di pinggiran Jakarta.

"Semua orang begitu mudahnya bisa masuk ke pulau Seribu dengan menyelundupkan narkoba dan senjata. Nelayan-nelayan itu sudah tahu semua. Nah, pulau-pulau ini akan diambil sedemikian rupa yang rencana akan dibikin tembok besar seperti di Tiongkok. Disitulah nanti akan dibangun jalan antar pulau dari kumpulan orang-orang Tiongkok," katanya.

Oleh sebab itu, kata Hidayat, reklamasi itu diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres). Ia mencontohkan, mulai dari Pluit sampai ke pantai Sunda Kelapa semua sudah digusur. "Dalam hal seperti ini orang berjuang melalui parlemen. Dari situ kita memimpikan bisa mengalahkan semua. Nah, Bu Risma ini benar-benar bersih. Jakarta ini perlu seorang ibu. Ibu yang mengayomi anaknya," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016