Padang Aro (ANTARA News) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat Ny Suriati Muzni mengungkapkan perlombaan memasak "pangek pisang" diperkirakan menghabiskan empat ton pisang kepok.
"Kami siap menyukseskan lomba memasak pangek pisang dan sudah mengundang perwakilan semua PKK nagari. Setiap peserta membutuhkan empat kilogram atau dua sisir pisang kepok dan kegiatan ini minimal diikuti oleh 100 peserta," katanya di Padang Aro, Senin.
Setiap sisir pisang batu atau kepok memiliki berat dua kilogram bahkan lebih. Apabila peserta berjumlah 100, maka setidaknya akan menghabiskan empat ton pisang.
Dia mengatakan selain perwakilan dari nagari juga akan diikuti oleh Dekranasda, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) beserta perwakilan dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah.
"Ketua GOW juga sudah memberikan undangan kepada jajarannya dan siap bersaing saat lomba serta memecahkan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dalam hal peserta memasak pangek pisang terbanyak," ujarnya.
Saat perlombaan nantinya, kata dia setiap peserta akan menyediakan 10 hidangan masakan pangek pisang.
Selain itu, katanya saat memasak pangek pisang juga dibutuhkan setidaknya 400 butir kelapa supaya rasanya semakin enak.
Semua bahan untuk keperluan memasak pangek pisang, katanya, disediakan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga setempat sedangkan peserta hanya tinggal memasaknya saja.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Solok Selatan Doni Hendra menyebutkan pihaknya sudah menyediakan 200 sisir pisang batu atau setara empat ton untuk keperluan lomba pangek pisang.
"Kami sudah menyediakan 200 sisir pisang kepok untuk perlombaan yang direncanakan pada Rabu (3/8) di halaman kantor bupati setempat," katanya.
Selain pangek pisang, katanya, pemkab setempat secara serentak akan mencatatkan dua rekor MURI yakni rumah gadang terpanjang dan jumlah rumah gadang terbanyak dalam satu kawasan.
Rumah adat Sumatera Barat atau Rumah Gadang terpanjang yang memiliki 21 ruang tersebut berada di Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batanghari, sementara jumlah rumah gadang tersebanyak dalam satu kawasan itu berada Kawasan Seribu Rumah Gadang di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu.
"Jumlah rumah gadang terbanyak dalam satu kawasan itu, yakni 134 rumah yang berada di tiga jorong (dusun) dalam satu nagari (rumah adat)," sebutnya.
Pewarta: MR Denya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016