Media Relations Rio Haryanto, Cep Goldia, dalam surat elektroniknya yang diterima di Semarang, Senin, menyebutkan, akibatnya sayap mobil bagian depan mengalami kerusakan sehingga sempat tertinggal cukup lama.
"Di awal balapan, saya melihat kesempatan untuk menyalip rekan setim saya ketika jarak antara kami mengecil. Sayangnya, itu tidak berhasil dan akhirnya kami bersentuhan, jadi sayap depan saya rusak," kata Haryanto.
"Kami terus berjalan sampai pit stop pertama saya dan sementara itu saya masih mampu untuk terus menempel Ericsson, yang berada tepat di depan antara Pascal dan saya," kata dia.
Pebalap asal Solo, itu mengatakan, dengan kejadian itu dia sempat tertinggal karena harus memasang "hidung" mobil baru.
"Ya, kami tahu kami memiliki beberapa kerusakan, tetapi kami terus melaju sampai pit stop pertama yang telah direncanakan, lalu mengganti hidung mobil pada waktu yang sama. Prosesnya agak lama, jadi saya kehilangan beberapa waktu, tapi setelah itu saya mengejar kembali Ericsson dan berebut posisi dengan Nasr ketika strategi kami berjalan," katanya.
Pebalap berusia 23 tahun tersebut mengakui balapan di Jerman bukan sesuatu yang mudah tetapi dengan mencapainya garis finis dari dua mobil tersebut merpakan hasil tim yang bagus. "Secara keseluruhan, balapan tidak terlalu buruk bagi saya. Kami masih bertarung dengan Sauber, yang harus tetap kami pertahankan," katanya.
Pada race kedua belas di Jerman ini, Haryanto yang tergabung dalam tim Manor Racing menempati posisi ke-20 dengan catatan waktu 1:21.845, sedangkan Wehrlein yang berasal dari Jerman menempati posisi ke-17 dengan catatan waktu 1:20.710.
Wehrlein menyatakan, "Saya sangat senang. Ini adalah balapan yang berjalan tanpa banyak insiden, sehingga tidak ada peluang untuk membuat kemajuan lebih jauh di lintasan, tapi kami masih mencapai target menyelesaikan balapan di depan Sauber dan kami juga melewati satu mobil Renault. Jadi ini adalah balapan yang baik."
Menurut dia, strategi berjalan dengan baik. "Cukup bagus. Saya berada pada strategi tiga stop, yang berarti ada banyak mobil untuk disalip-dan disalip lagi sehingga membuat balapan sangat menarik dan menyenangkan. Untuk sebagian besar balapan, saya melaju tanpa end plate sayap depan, tapi itu tidak terlalu banyak menghambat kami," katanya.
Sementara itu Direktur Balap Manor Racing, Dave Ryan, mengatakan, strategi tim berjalan secara baik dan performa tim kuat dibandingkan dengan mobil-mobil di sekitarnya yang memungkinkan untuk menyalip Sauber dan Renault.
"Kami mendapat sedikit kerusakan pada kedua mobil ketika kedua pembalap kami bersentuhan, yang tentunya kurang ideal, tapi untungnya hal itu tidak menghambat balapan kami terlalu banyak dan jelas kami perlu menghindari itu di masa depan dan fokus pada pertarungan dengan para kompetitor kami," katanya.
Pebalap asal Solo, itu mengatakan, dengan kejadian itu dia sempat tertinggal karena harus memasang "hidung" mobil baru.
"Ya, kami tahu kami memiliki beberapa kerusakan, tetapi kami terus melaju sampai pit stop pertama yang telah direncanakan, lalu mengganti hidung mobil pada waktu yang sama. Prosesnya agak lama, jadi saya kehilangan beberapa waktu, tapi setelah itu saya mengejar kembali Ericsson dan berebut posisi dengan Nasr ketika strategi kami berjalan," katanya.
Pebalap berusia 23 tahun tersebut mengakui balapan di Jerman bukan sesuatu yang mudah tetapi dengan mencapainya garis finis dari dua mobil tersebut merpakan hasil tim yang bagus. "Secara keseluruhan, balapan tidak terlalu buruk bagi saya. Kami masih bertarung dengan Sauber, yang harus tetap kami pertahankan," katanya.
Pada race kedua belas di Jerman ini, Haryanto yang tergabung dalam tim Manor Racing menempati posisi ke-20 dengan catatan waktu 1:21.845, sedangkan Wehrlein yang berasal dari Jerman menempati posisi ke-17 dengan catatan waktu 1:20.710.
Wehrlein menyatakan, "Saya sangat senang. Ini adalah balapan yang berjalan tanpa banyak insiden, sehingga tidak ada peluang untuk membuat kemajuan lebih jauh di lintasan, tapi kami masih mencapai target menyelesaikan balapan di depan Sauber dan kami juga melewati satu mobil Renault. Jadi ini adalah balapan yang baik."
Menurut dia, strategi berjalan dengan baik. "Cukup bagus. Saya berada pada strategi tiga stop, yang berarti ada banyak mobil untuk disalip-dan disalip lagi sehingga membuat balapan sangat menarik dan menyenangkan. Untuk sebagian besar balapan, saya melaju tanpa end plate sayap depan, tapi itu tidak terlalu banyak menghambat kami," katanya.
Sementara itu Direktur Balap Manor Racing, Dave Ryan, mengatakan, strategi tim berjalan secara baik dan performa tim kuat dibandingkan dengan mobil-mobil di sekitarnya yang memungkinkan untuk menyalip Sauber dan Renault.
"Kami mendapat sedikit kerusakan pada kedua mobil ketika kedua pembalap kami bersentuhan, yang tentunya kurang ideal, tapi untungnya hal itu tidak menghambat balapan kami terlalu banyak dan jelas kami perlu menghindari itu di masa depan dan fokus pada pertarungan dengan para kompetitor kami," katanya.
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016