Buenos Aires (ANTARA News) - Pesepakbola legendaris dunia Diego Maradona masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit, kemarin, untuk melakukan detoksifikasi alkohol dan terus didampingi oleh psikiater, demikian dinyatakan direktur rumah sakit (RS). "Maradona masih menjalani perawatan dengan obat-obatan penawar, ... dan obat-obatan pendukung. Kami melakukan tes rutin yang menunjukkan hasil yang baik," kata Hector Pezzella, ketua medis Rumah Sakit Guemes. Pezzella mengatakan, Maradona (46) tengah berada dalam tahap pemulihan dan diberikan obat-obatan penawar untuk menghindari gejala-gejala lain yang mungkin akan kembali muncul. "Ia berada dalam kondisi yang stabil dan terus mengalami kemajuan ... ia bangun dan sarapan," tambah Pezzella dengan menegaskan bahwa kemampuannya makan sendiri merupakan tanda kemajuan. Maradona terbangun dua kali pada Jumat dan menyadari bahwa ia tengah berada di rumah sakit, kata dokter yang menegaskan bahwa "ia tidak bertindak agresif." Pezzella mengatakan, Maradona diperkirakan akan menjalani perawatan di rumah sakit hingga beberapa pekan. Namun apakah Maradona bisa keluar dari rumah sakit lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, Pezzella mengatakan bahwa dokter kemungkinan akan mengijinkannya karena "hidupnya tidak dalam bahaya." Ikon sepakbola itu memiliki psikiater begitu pula perawat medis yang terus-menerus menemaninya. Dua anak perempuannya, Dalma dan Giannina, dan beberapa teman dekatnya berada di kamar Maradona. Mantan dokter pribadi Maradona Alfredo Cahe mengatakan bahwa Maradona merasa tertekan dalam beberapa pekan terakhir. Saat Pezzella dan Cahe membantah bahwa perawatan Maradona di rumah sakit itu berhubungan dengan penggunaan obat-obatan terlarang, mereka mengatakan bahwa Maradona tampaknya mengalihkan ketergantungannya pada kokain dengan alkohol. Pada awal Maret, bank sentral Argentina mulai mengumpulkan informasi tentang rekening Maradona, setelah memperkirakan bahwa legenda sepak bola itu dalam pemeriksaan karena menghindari pajak, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007