Makassar (ANTARA News) - Kementerian Sosial menargetkan sebanyak 3.000 Elektronik Warung (E-Warung) yang memberikan pelayanan keuangan digital terbentuk pada tahun 2017.
"Targetnya tahun ini 300 E-Warung, dan 3.000 sampai tahun depan," kata Dirjen Penanggulangan Fakir Miskin Kementerian Sosial Andi Zainal Dulung di Makassar, Minggu.
Sejak Juni 2016 E-Warung dan pelayanan keuangan digital diujicobakan di Malang, lalu dilanjutkan di Sidoarjo dan Mojokerto yang bermitra dengan BNI serta di Makassar dengan BRI.
Peluncuran E-Warung langsung oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
"Kami sudah siapkan semua penerima punya rekening bank. Kami sudah siapkan E-Wallet dan E-warung menjadi tempat menjual dan memajang produk Kube," kata Andi.
Di E-Warung melayani warga miskin peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan penerima beras sejahtera (rastra) pemegang Kartu Bisa, yaitu satu kartu yang terintgrasi berbagai bantuan sosial.
Selama ini keluarga miskin menerima 15 kilogram rastra setiap bulan, tapi dengan pelayanan digital, rastra tersebut diuangkan senilai Rp110 ribu dan dikonversikan dengan empat bahan kebutuhan pokok yaitu beras, gula, minyak goreng dan tepung di E-Warung.
Selain itu, Kartu Bisa juga bisa melayani keuangan digital bagi peserta PKH dengan mencairkan bantuan di Anjungan tunai mandiri (ATM).
Hal ini sesuai dengan arahan presiden seluruh bansos itu disalurkan lewat nontunai dan dengan layanan perbankan agar tepat sasaran dan terlayani secara digital.
"Semua program kemiskinan dipadukan dan Kube kita harapkan menjadi suatu tempat pemberdayaan. Kalau E-warung ini berjalan dengan baik insya Allah akan banyak sekali perputaran uang," ujar Andi.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016