Ngawi (ANTARA News) - Pengerjaan fisik proyek jalan tol Solo-Kertosono ruas Ngawi-Kertosono di tiga wilayah kabupaten yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya telah mencapai 20 persen.
General Superintendent PT Waskita Karya (Persero), Anang Noer Taclish, Minggu, mengatakan tiga wilayah yang menjadi tanggung jawab pengerjaannya antara lain yang melintasi Kabupaten Madiun, Magetan, dan Ngawi.
"Sejauh ini pengerjaan sudah lebih dari 20 persen. Pada bulan ini, ditargetkan pengerjaan yang dilakukan PT Waskita Karya bisa mencapai 25 persen di tiga daerah tersebut. Pengerjaan fokus pada struktur jalan," ujar Anang kepada wartawan.
Menurut dia, progresnya untuk lokasi yang telah dibangun, strukturnya sudah hampir selesai. Selain struktur jalan, juga dikonsentrasikan pada penimbunan yang pada tahun 2015 hanya tercapai 4 persen dari target 30 persen.
"Proyek ini memang belum dapat cepat terlaksana karena terdapat sejumlah kendala yang dihadapi hingga pengerjaannya minim," katanya.
Adapun sejumlah kendala yang dihadapi timnya adalah minimnya tanah uruk akibat penghentian operasi pertambangan galian C. Namun, hal itu sudah teratasi menyusul dikeluarkannya sejumlah izin dari Pemprov Jatim.
"Selain itu, juga terdapat kendala proses pembebasan lahan yang belum tuntas dan kondisi cuaca yang banyak hujan meski sudah memasuki musim kemarau," kata dia.
Pihaknya berharap Panitia Pengadaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Pertanahan Nasional (BPN) dari Kabupaten Ngawi, Madiun, dan Magetan segera menyelesaikan pembebasan tanah yang masih belum selesai.
Sebab, ia sedang mengejar target tahun depan sudah dapat dilalui. Diharapkan pada saat arus mudik dan balik Lebaran tahun 2017 sudah bisa dilalui.
Seperti diketahui, tol Solo-Kertosono merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa sepanjang 615 kilometer. Proyek tersebut sempat mangkrak, namun pada pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai dikebut agar bisa selesai pada tahun 2017 dan beroperasi pada tahun 2018.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016