New York (ANTARA News) - Calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton unggul 6 persen dari kandidat presiden Partai Republik Donald Trump versi jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis Jumat waktu AS atau sehari setelah Hillary menerima pencalonan kepresidenan dari partainya untuk Pemilu Presiden 8 November.
Hampir 41 persen pemilih mendukung Hillary Clinton, 35 persen mendukung Trump, dan 25 persen memilih "Yang Lain". Ini adalah hasil jajak pendapat terbaru pada poling online 25-29 Juli terhadap 1.043 pemilih, yang berbarengan dengan Konvensi Nasional Demokrat.
Jajak pendapat ini memiliki kredibilitas 4 persen poin.
Pada pidato terhebat dalam 25 tahun karir politiknya, Hillary Clinton (68) menampilkan diri sebagai pemimpin yang siap untuk "momen merenungkan" negara dan menggambarkan karakternya berbanding terbalik dengan Trump yang berbahaya dan bertemperamen angin-anginan.
Trump, pengusaha berusia 70 tahun dan bekas host acara reality show yang tidak berpengalaman menduduki jabatan publik, menjawab Hillary lewat Twitter bahwa "Visi Hillary tidak berbatas di mana kelas pekerja menjadi tidak berkuasa, tuna kerja, dan tidak aman."
Pada jajak pendapat Reuters/Ipsos lainnya yang menanyai responden mengenai pilihan-pilihan Clinton, Trump, kandidat Libertarian Gary Johnson dan Partai Hijau Jill Stein, Clinton dan Trump sama-sama meraih 37 persen.
Untuk pilihan kandidat alternatif, Johnson menduduki urutan ketiga dengan 5 persen poin, diikuti Stein 1 persen poin, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016