Addis, Ababa (ANTARA News) - Pemerintah Ethiopia pada Jumat (30/3) malam mengatakan, tentaranya telah menewaskan lebih dari 200 gerilyawan di Mogadishu sejak melancarkan serangan di kota itu sebagai bagian dari dukungannya pada pemerintah Somalia yang sedang berjuang. "Lebih dari 200 orang bersenjata telah tewas, beberapa terluka, dan 13 orang yang lain menyerah," menurut satu pernyataan kementerian informasi Ethiopia, yang dikutip oleh kantor berita resmi ENA. Pernyataan itu menambakan bahwa 13 kendaraan militer gerilyawan telah dihancurkan dan "sebuah helikopter militer telah dirusak dari sebelah luar," kata kementerian itu yang tampaknya menunjuk pada helikopter tempur Mi-24 yang dihantam oleh rudal gerilyawan yang jatuh ke tanah yang belum diolah di bandara Mogadishu Jumat. "Berdasarkan daftar permintaan dari pemerintah sementara Somalia, pasukan Ethiopia telah melakukan serangan di sejumlah sasaran gerilyawan yang dipilih di Mogadishu, dan sebagai hasilnya perdamaian telah diperkuat lagi di ibukota Somalia itu," kata pernyataan tersebut. Serangan itu telah memicu bentrokan pada dua hari terakhir yang menyebabkan sedikitnya 55 orang tewas, korban tertinggi dalam periode 24 jam sejak awal tahun ini, ketika pasukan Ethiopia membantu pemerintah sementara Somalia mengusir pemimpin gerakan Islam yang menguasai Mogadishu. PBB telah mengecam serangan Ethiopia itu. "Kami tidak yakin bahwa perlucutan senjata yang kuat di Mogadishu dapat menjadi cara yang lebih baik," kata wakil PBB di Somalia, Francois Fall, di Nairobi. "Kami minta pada semua pihak untuk menghentikan pertempuran." Komite Palang Merah Internasional yang bermarkas di Jenewa telah menyuarakan keprihatinan mengenai jumlah korban sipil yang tinggi itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007