...sentimen amnesti pajak dan perombakan Kabinet Kerja menjaga kinerja IHSG."

Jakarta (ANTARA News) - Analis pasar modal William Surya Wijaya menilai tren Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) masih positif meski dibayangi proyeksi kinerja keuangan emiten semester I 2016 yang mengalami perlambatan pertumbuhan.

"Tren pergerakan IHSG BEI masih positif di tengah laporan keuangan emiten yang relatif melambat, sentimen amnesti pajak dan perombakan Kabinet Kerja menjaga kinerja IHSG," ujar William Surya Wijaya yang juga analis dari Analis Asjaya Indosurya Securities di Jakarta, Jumat.

Berdasarkan data BEI, IHSG pada pekan ini atau periode 25-29 Juli 2016 membukukan kenaikan sebesar 0,36 persen menjadi 5.215,99 dibandingkan posisi akhir pekan sebelumnya 5.197,25.

Ia menambahkan bahwa munculnya sentimen amnesti pajak dan "reshuffle" itu juga menjadi salah satu pemicu bagi investor asing untuk tetap masuk ke pasar modal domestik.

"Aksi investor asing itu menandakan fundamental ekonomi nasional ke depan masih akan tumbuh," katanya.

Kepala Riset Mandiri Sekuritas John Rachmat mengatakan bahwa kembalinya Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan memberi kejutan pada pasar modal domestik. Sri Mulyani diyakini akan memicu kebangkitan belanja investasi pemodal, dan mendorong prospek laba emiten.

Situasi itu, lanjut dia, mendorong Mandiri Sekuritas meningkatkan prediksi IHSG hingga akhir tahun dari 5.000 menjadi 5.450 poin. Dan juga memprediksi IHSG untuk akhir tahun 2017 menjadi 6.050 poin.

Sementara itu, Kepala Riset Universal broker ndonesia Satrio Utomo mengatakan bahwa setelah sentimen amnesti pajak dan "reshuffle" mereda, pelaku pasar akan fokus pada kinerja emiten-emiten dengan kinerja bagus.

"Pemodal sebaiknya mencermati kinerja emiten dan berhati-hati akan kemungkinan munculnya tekanan jika kinerja emiten tidak sesuai harapan," katanya.

Beberapa emiten yang telah mengeluarkan laporan keuangan di antaranya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencetak laba bersih pada laporan semester I 2016 mencapai Rp9,925 triliun, meningkat dari periode sama tahun sebelumnya Rp7,45 triliun.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencetak laba bersih melesat 80 persen menjadi Rp4,4 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun 2015 Rp2,4 triliun. PT Unilever Indonesia Tbk membukukan laba bersih tahun buku semester I 2016 naik 12,5 persen menjadi Rp3,3 triliun.

Sementara itu, laba bersih PT Astra International Tbk pada periode semester I 2016 mengalami penurunan sebesar 12 persen menjadi Rp7,1 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp8,1 triliun.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016