Jakarta (ANTARA News) - Kaum pria yang berusia 30 tahun ke atas diharapkan memiliki kepedulian kesehatan kelenjar prostat dengan memeriksakan ke laboratoriuan secara rutin, kata Spesialis Urologi Siloam Hospitals ASRI dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU (K) Phd dalam media gathering di Jakarta, baru-baru ini.
Dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, dr Chaidir mengatakan, tidak sedikit kaum menyadari bahwa kesehatan kelenjar prostat perlu diwaspadai sejak usia memasuki 30 tahun. Bahkan, minimnya kesadaran pria dapat berdampak serius, misalnya terjadi pembesaran prostat yang abnormal.
Dia mengatakan, prostat yang terletak di leher kandung kemih berperan dalam mensekresi sekitar 30 persen dari total volume air mani, dimana cairan tersebut mengandung sejumlah komposisi nutrisi yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma.
Dia memberikan contoh jika kondisi pertumbuhan abnormal dan tidak terkontrol dari sel prostat, dapat terus tumbuh hingga ke jaringan normal sekitar, sehingga dapat menimbulkan kanker prostat yang muncul tanpa gejala, namun pasien dapat merasakan nyeri pada tulang.
Terkait dengan diagnosa kanker prostat, kata dr Chaidir, beberapa tindakan umum yang akan dilakukan oleh urologi yaitu dengan tumor marker, biopsi, atau TUR-Prostat.
"Diagnosa akan diketahui bila sudah ada konsultasi terlebih dahulu dengan dokter," ujarnya.
Chaidir menambahkan, deteksi dini kanker prostat dapat dilakukan dengan cara skrining. Akan lebih baik bila kankernya diketahui di stadium awal.
"Pembedahan dan radioterapi merupakan modalitas terapi untuk kanker yang terlokalisir. Sementara terapi hormonal efektif dalam pengobatan kanker yang telah metastasis. Dan, untuk kanker dengan kastrasi resisten respon dengan pengobatan kemoterapi lebih efektif," tutupnya.
Sementara itu, S. Budisuharto mewakili Siloam Hospitals Group menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran para awak media dalam setiap event edukatif yang digelar rumah sakit tersebut.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016