Jakarta (ANTARA News) - Produsen otomotif Hyundai Motor Company bekerjasama dengan PT Korindo Heavy Industry membangun perakitan bus dan truk untuk dijadikan basis produksi, baik domestik maupun ekspor. "Kami berencana melakukan ekspor juga, terutama ke kawasan ASEAN," kata Direktur PT Korindo Motor Yi, Sun Hyeong, usai peresmian pabrik di Balaraja, Tangerang, Banten, Jumat. Namun ia belum bisa memastikan kapan ekspor akan dilakukan. Orientasi ekspor dilakukan guna mencapai skala ekonomis produksi sehingga harga jual bus dan truk Hyundai kelak bisa lebih bersaing. "Pasar regional masih kami jajaki. Harapan kami tentunya Indonesia bisa dijadikan basis industri Hyundai di wilayah ASEAN," katanya. Ditambahkan Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Korindo Motors, Poeng W Lubis, kesiapan untuk melakukan ekspor sudah dirintis dari sekarang dengan memproduksi bus dan truk berstandar internasional, antara lain standar emisi gas buang Euro II. Saat ini, kata dia, Hyundai memiliki basis produksi di Amerika Serikat, Turki, India, dan Cina, di samping Indonesia. Lebih jauh Poeng mengatakan saat ini pihaknya sudah memiliki kontrak pembelian 24 bus senilai Rp1,10 milar per unit dari PPD untuk busway dan 11 bus untuk Mayasari. "Kami targetkan sampai akhir tahun bisa menjual sekitar 4.000 truk dan 500 bus, atau menguasai sekitar 25 persen," katanya. Pada tahap pertama ini Hyundai dan Korindo baru menanam investasi sekitar 25 juta dolar AS dan akan terus bertambah menjadi sekitar 120 juta dolar AS pada 2011. "Kami juga akan membangun industri `engine` (mesin) untuk bus dan truk di sini dan terus meningkatkan kandungan lokal yang saat ini masih rendah," katanya. Kandungan lokal bus dan truk Hyundai baru berupa pendingin ruangan (AC), kursi, dan beberapa pegangan pada bus untuk busway, sedangkan komponen lainnya masih impor dari Korea Selatan. Perakitan bus dan truk Hyundai yang ada di Indonesia itu mencapai 1.500 unit karoseri bus dan 10 ribu perakitan chassis truk per tahun. Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Budi Darmadi mengakui bus dan truk termasuk yang menjadi prioritas pengembangan dalam cetak biru industri otomotif Indonesia, karena digunakan untuk kegiatan produktif. "Pengembangan industri truk dan bus justru akan didorong lebih kencang dibanding pengembangan industri MPV, SUV, dan sedan kecil, karena truk dan bus dipakai untuk kegiatan produktif," ujarnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007