Jakarta (ANTARA News) - Pemberdayaan pulau-pulau kecil di kawasan terluar Nusantara menjadi salah satu fokus perhatian utama kalangan Komisi I DPR RI yang mulai Senin awal pekan nanti mengunjungi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Ketua Komisi I DPR RI, Theo L Sambuaga, di Jakarta, Jumat (30/3) malam, mengatakan maksimalisasi pendayagunaan pulau-pulau kecil di kawasan perbatasan merupakan bagian dari agenda utama keamanan nasional tahun 2007. "Secara utuh, agenda utama itu mencakup pemberdayaan semua kawasan perbatasan, baik itu di darat, laut maupun udara. Namun yang paling berisiko belakangan dan mesti mendapat perhatian khusus, ialah pulau-pulau atau kawasan laut secara keseluruhan," kata Theo Sambuaga. Beberapa pulau terluar di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang bakal dikunjungi timnya, antara lain Pulau Rondo, juga tentunya Pulau Sabang. "Kami punya jadwal khusus pula dengan gubernur baru di sana, untuk membicarakan sejumlah prioritas program, baik itu dalam hal maksimalisasi pulau-pulau terluar, maupun pemberdayaan kawasan perbatasan keseluruhannya, juga hal-hal lain yang bersifat urgen," ujarnya. Sehubungan dengan maksimalisasi pendayagunaan pulau-pulau terluar itu, Theo Sambuaga juga menyorot kritis tentang beberapa kawasan di perbatasan (laut) yang tengah rawan, terutama dengan pihak Malaysia, seperti Blok Ambalat. "Saya dengar, mereka membantah telah meminta maaf atas provokasi angkatan lautnya pada tanggal 24 dan 25 Februari lalu di Blok Ambalat. Ini perlu diseriusi, karena berita-berita yang beredar, mereka telah minta maaf," kata Theo Sambuaga.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007