Makassar (ANTARA News) - Kiper Utama PSM Dimas Galih Pratama diputuskan tidak disertakan dalam rombongan tim "Juku Eja" menghadapi tuan rumah Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, 31 Juli 2016.
Pelatih Robert Rene Alberts di Makassar, Jumat, mengatakan dirinya ingin memberikan kesempatan bagi penjaga gawang yang lain untuk memperlihatkan sejauh mana potensinya selama bergabung dalam tim.
"Kita sengaja memberikan kesempatan bagi pemain lain termasuk penjaga gawang muda yang kita miliki (Syaiful). Bahkan pemain yang muda juga punya peluang dimainkan sejak awal," jelasnya sebelum bertolak ke Kaltim hari ini.
Selain ingin memberikan kesempatan dan menguji kemampuan penjaga gawang yang lain, keputusan pelatih asal Belanda itu tidak memboyong Dimas Galih juga berdasarkan catatan yang kurang maksimal dari pemain yang bersangkutan.
Dalam beberapa laga yang dilakoni baik tandang maupun kandang, Dimas Galih dinilai mengalami penurunan kualitas. Hal itu terlihat dari cukup mudahnya pemain lawan menjebol gawang PSM dalam setiap pertandingan.
Sementara itu, Dimas Galih Pratama mengatakan meski tidak diikutkan dalam tur Kalimantan ini namun dirinya selalu mendoakan tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur ini meraih kemenangan.
Dirinya juga mengaku tetap profesional dan menghargai setiap keputsuan daripelatih khususnya soal siapa yang akan diturunkan dalam pertandingam.
"Tidak masalah dilakukan pergantian kiper. Namun yang pastinya , saya sebagai anggota tim terus mendukung dan mendoakan agar PSM bisa meraih hasil maksimal termasuk saat menghadapi Mitra Kukar,"ujarnya.
Tim pelatih sendiri pada hari ini memang hanya memboyong dua kiper saja yakni Syaiful dan David Ariyanto. Kedua kiper tersebut berpeluang menjadi starter setelah Dimas tak diboyong.
Dimas Galih selama di Makassar tetap akan fokus berlatih bersama beberapa rekan seperti Daniel Tata, Erick Setiawan, Fadhlan, Hasan dan empat legiun asing yakni Kwon Jun, Wiljan, Ronald dan Luiz.
Pewarta: Abd Kadir
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016