Athena (ANTARA News) - Yunani hari Jumat membekukan semua pertandingan olahraga beregu selama 15 hari, setelah seorang penonton ditusuk hingga tewas dalam bentrokan antara hooligan yang saling bersaing pada Kamis malam. Juru bicara pemerintah Yunani, Theodore Roussopoulos, memberitahu wartawan tentang keputusan tersebut setelah pertemuan kabinet yang diketuai perdana menteri. Federasi Sepak Bola Yunani (GFF) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan mematuhi keputusan pemerintah itu. "Kami mengumumkan pembekuan semua pertandingan kejuaraan sepak bola baik pertandingan liga profesional maupun amatir hingga Jumat 13 April," katanya. Bentrokan para penonton terjadi di daerah pinggiran bagian timur Athena menjelang pertandingan bola voli putri antara klub-klub terbesar negara tersebut, yakni Olympiakos melawan Panathinaikos. Seorang penonton ditusuk hingga tewas, paling tidak enam orang cedera, salah satunya dalam keadaan gawat, dan polisi menangkap 13 orang setelah mengamankan keadaan selama 20 menit. Di antara mereka yang cedera adalah orang yang berdiri dekat penonton serta beberapa pemain liga sepak bola yang sedang dalam perjalanan menuju tempat latihan. Polisi mengatakan tidak mengetahui adanya kumpulan penonton di kota Peania dan menteri ketertiban umum menyatakan kesedihannya atas insiden tersebut. Kematian penonton itu mengejutkan pendapat umum Yunani dan mendominasi halaman muka surat-surat kabar dan berita televisi. Para pemimpin partai politik mengeluarkan pernyataan yang mengutuk tindak kekerasan tersebut. "Tindak kekerasan di stadion-stadion memprihatinkan masyarakat secara keseluruhan," kata Roussopoulos. "Semua badan (pengontrol) harus bertindak tegas dan mendukung negara untuk menghilangkan gejala menyedihkan ini," katanya. Yunani, yang tim nasional sepak bolanya merupakan juara Eropa sekarang ini, telah merombak liga utama musim ini dengan menyerahkan kontrol kepada para manajer profesional, bukannya para pejabat klub, dalam usaha menghentikan kecurangan penjualan tiket, tuduhan pengaturan pertandingan, dan perwasitan yang buruk serta menghentikan bentrokan yang selalu terjadi antara para penonton. Roussopoulos mengatakan pertandingan-pertandingan akan dimulai lagi setekah 13 April. Ia mengatakan pemerintah juga telah mengambil keputusan mengenai langkah-langkah lainnya, termasuk membentuk komite antarmenteri yang akan menjamin ditegakkannya undang-undang. Ia mengatakan para penonton yang terbukti melakukan tindak kekerasan dalam bentrokan-bentrokan, di masa mendatang tidak mempunyai hak untuk menunda hukuman, tetapi akan menghadapi hukuman penjara langsung. Undang-undang ini disahkan tahun lalu, tetapi tidak pernah ditegakkan. Roussopoulos juga mengatakan sistem kamera dan tempat penjualan tiket elektronik akan ditempatkan di setiap stadion mulai musim mendatang. Ia tidak menjelaskan apakah hal ini termasuk arena-arena olahraga kecil di seluruh negara tersebut, demikian Reuters. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007