Medan (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan menghadiri Musyawarah Masyarakat Adat Batak di Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, 29-31 Juli dengan sekitar 2.000 peserta dari 213 marga Batak.
Selain menghadiri Musyawarah Adat Batak, Wapres Jusuf Kalla dijadwalkan mencanangkan penanaman 7.700 pohon se-Sumut di Hutaginjang Tapanuli Utara dan penaburan benih ikan di Danau Toba, kata Wakil Ketua Panitia Musyawarah Masyarakat Adat Batak, Gumanti Simbolon di Medan, Kamis.
Kegiatan-kegiatan Wapres dan beberapa menteri di Parapat tidak terlepas dari upaya mendukung penuh Kaldera Toba untuk bisa masuk ke Geopark Global, katanya.
Mengenai Musyawarah Masyarakat Adat Batak, Gumanti Simbolon mengatakan, berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 B ayat 2 negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.
"Berdasarkan hal itu, masyarakat adat Batak menilai harus punya hukum adat sendiri dan itulah yang akan dibicarakan pada pertemuan 29-31 juli 2016," katanya.
Data sementara atau berdasarkan konfirmasi, total peserta yang akan hadir ada 2.000 orang dari 213 marga.
Jumlah peserta itu, kata dia, sudah memenuhi setengah dari total marga Batak yang ada sebanyak 400 marga di antaranya terdiri dari Toba, Simalungun, Karo, Dairi, Angkola, Mandailing dan lainnya.
Adapun marga Simbolon, pada kesempatan itu akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Punguan Simbolon dohot Boruna se-Indonesia (PSBI).
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016