Penyerahan kapal pendarat serbaguna berbobot mati 1.200 ton itu diterima langsung Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, dari PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), di Galangan II PT Dok Kodja Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis.
Acara di awali penyerahan dan penandatangan naskah serah terima ADRI-L, dari PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (persero) kepada TNI AD untuk memperkuat Direktorat Perbekalan dan Angkutan TNI AD dengan Yonbekang-4/Air selaku pengguna kekuatan alat angkut air di jajaran TNI AD.
KM ADRI-1 itu berdimensi panjang 79,50 meter, lebar kapal 14.00 meter, tinggi geladak utama 7,80 meter, tinggi sarat air 2,90, mesin penggerak 2x1.500 tenaga kuda, kecepatan maksimum 12 knot, total beban 2.400 ton, dengan kapasitas 43 awak kapal, tangki bahan bakar 250.000 liter, dan jarak jelajah 2.880 NM.
Kegunaan kapal ini nantinya dapat membawa enam tank Leopard 2A4 dan satu unit transporter.
Mulyono menyatakan, "Pembangunan Kapal ADRI-L ini didasari luasnya wilayah perairan Indonesia dan keperluan alat angkut air untuk mendukung tugas TNI AD. Namun upaya ini tidak bertentangan dengan kebijakan Interoperabilitas yang dicanangkan oleh Mabes TNI terkait dengan kerja sama antar angkatan."
Dalam konteks penggunaan (manuver dan operasi), TNI AD tetap akan memprioritaskan sarana angkut milik TNI AL.
Sedangkan dalam konteks pembinaan dan operasi matra darat, kapal ADRI-L dimanfaatkan untuk mendukung tugas-tugas pokok TNI AD, seperti pelaksanaan gelar pasukan, dukungan logistik maupun sarana transportasi pasukan dan angkut materiil ke seluruh pelosok tanah air.
"TNI AD tetap memperhatikan dan memprioritaskan interoperabilitas dan sinergitas untuk konteks operasi gabungan antar matra," katanya.
"TNI AD tetap memperhatikan dan memprioritaskan interoperabilitas dan sinergitas untuk konteks operasi gabungan antar matra," katanya.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016