Indonesia sebenarnya mengirimkan empat wasit internasional, namun hanya Rahadewineta yang terpilih
Jakarta (ANTARA News) - Cabang taekwondo meski gagal mengirimkan atlet ke Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, 5-21 Agustus, namun salah satu cabang beladiri ini mampu mengirimkan satu wasit untuk memimpin pertandingan di kejuaraan empat tahunan yaitu Rahadewineta.
Lolosnya Rahadewineta menjadi wasit pada Olimpiade Rio dinilai sebagai sebuah sejarah. Apalagi, untuk menjadi salah satu wasit yang akan memimpin pertandingan internasional tersebut harus menyisihkan ribuan wasit dari seluruh dunia.
"Ini adalah sejarah bagi UTI Pro (Universal Taekwondo Indonesia). Apalagi untuk menjadi wasit Olimpiade membutuhkan proses yang panjang," kata Ketua Umum UTI Pro, Andogo Wiradi di Jakarta, Kamis di sela pelepasan wasit secara resmi.
Menurut dia, dengan lolosnya wasit asal Indonesia ke Brasil diharapkan mampu mengangkat nama bangsa di kancah internasional. Selain itu diharapkan pula mampu memberikan motivasi untuk cabang olahraga lain untuk bisa melakukan hal sama selain mengirimkan atlet.
Terpilihnya Rahadewineta menjadi satu dari 50 wasit/juri yang akan memimpin pertandingan pada Olimpiade 2016 juga disambut dengan gembira oleh Pembina UTI Pro, Lioe Nam Khiong. Menurut dia, prestasi ini pantas diapresiasi.
"Indonesia sebenarnya mengirimkan empat wasit internasional, namun hanya Rahadewineta yang terpilih. Tapi, UTI pro juga mengirimkan wasit saat pertandingan test event Olimpiade," katanya.
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) itu, proses seleksi Rahadewineta menjadi wasit Olimpiade dilakukan sejak lama atau usai pelaksanaan Olimpiade 2012 di London. Tidak hanya tes, saat menjalani seleksi juga harus mengikuti training camp yang memakan waktu dan membutuhkan dana yang besar.
"Beruntung Neta (panggilan Rahadewineta) mendapatkan ijin dari Kemenpora. Jadi proses seleksi bisa berjalan lancar meski juga harus meninggalkan keluarga," katanya menambahkan.
Sementara itu, Rahadewineta mengaku sangat bahagia bisa menjadi wakil Indonesia di Olimpiade 2016 meski bukan sebagai atlet. Apalagi untuk menjadi wasit membutuhkan proses yang panjang, bahkan harus meninggalkan keluarga dalam waktu yang cukup lama.
"Saya sangat berterima kasih dengan hasil ini. Memang ada keberuntungan dengan situasi saat ini. Selain itu dukungan dari YUTI dan UTI Pro juga menjadi jalan lapang untuk menjadi saat ini," kata wasit yang juga seorang PNS itu.
Menurut dia, untuk lolos juga harus menyelesaikan beberapa tes mulai tes fisik, tes wawasan,wawancara hingga harus memimpin beberapa pertandingan internasional yang telah ditentukan oleh Federasi Taekwondo Internasional (WTF).
Lolosnya Rahadewineta menjadi wasit Olimpiade tidak lepas dari prestasi pribadi yang dimiliki. Wanita kelahiran Surabaya 23 Mei 1984 ini selain sukses saat menjadi atlet juga sukses menjadi wasit di tingkat internasional. Bahkan, beberapa kali menjadi wasit terbaik termasuk pada kejuaran Turki.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016