Damaskus (ANTARA News) - Sedikitnya 31 orang tewas dan lebih dari 100 orang lagi cedera ketika dua pemboman mengguncang Kota Qamishli, yang didominasi orang Kurdi di Suriah Utara, pada Rabu, kata stasiun televisi pan-Arab Al-Mayadeen.
Laporan tersebut mengatakan, jumlah korban jiwa itu masih perhitungan awal, sementara Pemerintah di Qamishli mendesak orang agar menyumbangkan darah buat orang yang cedera. Banyak korban cedera berada dalam kondisi kritis.
Ledakan di Qamishli itu mengguncang daeah di dekat markas keamanan Pasukan Keamanan Kurdi, Assayish, dan satu lagi pos depan pasukan Kurdi, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.
Qamishli, yang kebanyakan dikuasai oleh orang Kurdi, telah menjadi sasaran pemboman yang berulangkali dilancarkan kelompok IS, karena permusuhan dan bentrokan antara petempur Kurdi dari Satuan Perlindungan Rakyat, dukungan AS, dan IS.
Kelompok IS mengaku bertanggung-jawab atas pemboman diri di Qamishli. Satu pernytaaan yang disiarkan oleh kantor beritanya, Amaq, mengatakan seorang pembom bunuh dirinya meledakkan truk yang berisi peledak di satu kompleks keamanan Pasukan Keamanan Kurdi, Assayish, di Permukiman Qamishli Barat.
Sementara itu stasiun televisi nasional Suriah mengatakan 31 orang tewas dan lebih dari 170 orang lagi cedera akibat dua ledakan di Qamishli.
Jumlah korban jiwa, katanya, masih bersifat awal, dan menyatakan tim pertolongan masih mengeluarkan mayat dari bawah reruntuhan.
(Uu.C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016