Jakarta (ANTARA News) - Thomas Trikasih Lembong resmi menyandang gelar baru sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) setelah sebelumnya selama 11 bulan menjabat sebagai Menteri Perdagangan dalam pengumuman perombakan Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo, Rabu siang.
Pria yang kerap disapa Tom itu menggantikan Franky Sibarani, pengusaha nasional yang menjabat di lembaga penanaman modal tersebut, sejak 27 November 2014.
Tidak jauh berbeda dengan Franky, Tom juga masuk dalam jajaran pengusaha nasional lantaran merupakan Chief Executive Officer (CEO) dan Managing Partner dari Quvat Capital, perusahaan investasi yang mengelola dana lebih dari 500 juta dolar AS.
Perusahaan ekuitas itu disebut-sebut mengelola 11 perusahaan portofolio di berbagai sektor termasuk logistik kelautan, konsumen, dan keuangan di Indonesia, termasuk pendirian bioskop Blitz.
Mantan Kepala Divisi Asset Management Investment di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) itu adalah penerima Young Global Leader (YGL) dari World Economic Forum (Davos) pada 2008.
Pria yang meraih gelar AB (Bachelor of Arts) dari program studi Architecture and Urban Design, Harvard University pada 1994 itu pernah bekerja di Deutsche Bank, Morgan Stanley, dan Farindo Investments.
Bisa jadi, latar belakang pria kelahiran 4 Maret 1971 itulah yang menjadi pertimbangan Presiden Jokowi memilihnya menjadi nakhoda lembaga penanaman modal Indonesia.
Ada pun kursi Menteri Perdagangan yang ditinggalkannya diisi oleh Enggartiasto Lukita, politisi Partai NasDem yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI). Sementara Franky Sibarani diisukan akan menjadi Wakil Menteri Perindustrian.
Kendati berganti pemimpin, BKPM tidak akan merevisi target realisasi investasi nasional untuk 2016 yang dipatok Rp594,8 triliun.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016