Jakarta (ANTARA News) - Musabaqah Tilawatil Quran Nasional XXVI di Mataram, Nusa Tenggara Barat siap memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori semaan dan khataman Alquran oleh seribu penghafal.
"Kegiatan dipimpin langsung oleh Gubernur NTB yang juga seorang penghafal Al quran. Kegiatan ini akan dicatatkan dalam rekor MURI," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemprov NTB Wirajaya Kusuma dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Kompetisi yang akan dibuka Presiden Joko Widodo pada Minggu (30/7) itu juga akan memecahkan rekor MURI lainnya yaitu pembacaan Barzanji massal yang rencananya diikuti lima ribu peserta dari unsur aparatur sipil negara (ASN), pelajar, remaja masjid se-Kota Mataram dan santri putera pondok pesantren se-Lombok.
Pemecahan rekor semaan dan khataman akan dilaksanakan pada Rabu pagi hingga sore di depan pendopo Gubernur NTB.
Sementara Barzanzi massal diselenggarakan pada Kamis (28/7) mulai pukul 15.30 waktu setempat dengan mengambil tempat di sepanjang jalan Langko dan Pejanggik Kota Mataram.
"Mereka akan mengenakan baju putih, kain sarung dan peci putih," kata Wira.
Sehari sebelum pembukaan yaitu Jumat (29/7), Kota Mataram juga akan dimeriahkan dengan pawai taaruf dan mobil hias.
Pawai diikuti masing-masing kafilah dari seluruh Indonesia serta para pelajar dan masyarakat sekitar.
Wira memperkirakan 10 ribu orang akan ikut meramaikan pawai yang akan berlangsung pada pukul 14.00 waktu setempat di sepanjang jalan Langko dan Pejanggik Kota Mataram.
"Akan diadakan malam taaruf semua kafilah se-Indonesia bersama gubernur dan walikota Mataram di Pendopo Gubernur," kata dia.
Sementara itu, pelantikan dewan hakim MTQN akan dilakukan pada Sabtu (30/7) pagi di Hotel Golden Palace Mataram.
Ajang kompetisi tilawah tersebut akan berlangsung pada 31 Juli-5 Agustus 2016 di 11 arena yang telah disiapkan oleh panitia.
MTQN rencananya akan ditutup oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla pada Minggu, 6 Agustus 2016.
"Mari Sukseskan MTQ Nasional di NTB dengan menjadi tuan rumah yang ramah dan baik," kata Wira.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016