Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) memastikan dana relokasi jalur rel Kereta Api, Porong, Jawa Timur berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada 2008 karena pada tahun ini tak ada alokasi dana untuk itu, termasuk APBN Perubahan. "Tak ada alokasinya kalau tahun ini, termasuk APBN Perubahan," kata Menteri Perhubungan Hatta Rajasa menjawab pers di Jakarta, Jumat. Hatta menjelaskan, fokus kegiatan untuk relokasi KA Porong yang terancam tenggelam akibat lumpur panas Lapindo itu, tahun ini adalah persiapan teknis yang antara lain berhubungan dengan pembebasan lahan dan lain sebagainya. "Jadi, cukup lah satu tahun ini, termasuk saya kira jalur itu masih bisa kuat dioperasikan," kata Hatta. Anggaran yang dipersiapkan sekitar Rp350-400 miliar. Pernyataan ini berbeda dengan keterangan beberapa bulan sebelumnya. Saat itu, Hatta gencar mengatakan, akan segera membahas dengan DPR karena kondisinya memang mendesak. Sesuai rencana, relakan dipindahkan ke sebelah barat jalur kereta api yang lama sejauh empat kilometer dari lokasi awal, dimulai dari Stasiun Gunung Gangsir sampai Stasiun Tanggulangin. Total relokasi rel sepanjang 18 kilometer. Hatta menegaskan, bahwa rel kereta api yang terancam lumpur itu dalam jangka panjang tidak dapat dipertahankan lagi. Padahal jalur itu dinilai sangat vital. "Selain transportasi orang, distribusi BBM (bahan bakar minyak) juga lewat jalur itu," ujarnya. Saat ini, panjang rel kereta api yang terancam semburan lumpur sekitar 600 meter, yang menghubungkan Tanggulangin, Porong, lintas Surabaya dan Bangil. Sebelumnya, Hatta menegaskan sebelum relokasi terlaksana, solusi jangka pendek-menengah adalah jalur kereta akan dialihkan memutar. Pemerintah juga telah menyiapkan jalur kereta api lama ke arah barat. "Hanya resikonya, waktu tempuh Surabaya - Malang bertambah sekitar lima jam," kata Politisi Partai Amanat Nasional ini.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007