Sydney (ANTARA News) - Ekspektasi tingkat inflasi yang lemah mendukung pasar ekuitas Australia pada awal perdagangan Rabu, karena pasar secara hati-hati bergerak lebih tinggi mengikuti sesi luar negeri yang positif.
Pada pembukaan, indeks acuan S&P/ASX200 naik 23,63 poin atau 0,43 persen menjadi diperdagangkan pada 5.561,1, sementara indeks All Ordinaries bertambah 24,24 poin atau 0,43 persen menjadi 5.636,8.
Saham-saham keuangan terus bergerak naik karena harapan inflasi kuartal kedua lemah yang akan dirilis pertengahan sesi, yang akan memaksa bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA), memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan Agustus.
Namun, pergerakan di pasar mata uang juga mendukung kedua indeks setelah greenback melemah, karena para pedagang melarikan diri ke yen Jepang didukung laporan bocor bahwa paket stimulusnya jauh lebih kecil dari yang diharapkan untuk ekonomi Jepang.
"Pelemahan dalam dolar AS akan disambut oleh spekluasi sektor material, dan keuntungan yang terlihat di tembaga dan bijih besi semalam juga akan membantu saham pertambangan," kata analis pasar IG Angus Nicholson.
Pada awal perdagangan, ANZ naik 0,35 persen, Commonwealth Bank of Australia naik 0,46 persen, National Australia Bank menambahkan 0,30 persen dan Westpac naik 0,36 persen.
BHP Billiton naik 2,86 persen, rivalnya Rio Tinto terangkat 1,89 persen, sementara penambang emas Newcrest naik 1,70 persen.
Oil Search naik 0,70 persen, Santos naik 0,22 persen, sementara Woodside Petroleum naik tipis 0,15 persen.
Wesfarmers dan saingannya Woolworths masing-masing melemah 0,56 dan 0,17 persen di tengah berita meningkatnya persaingan dari raksasa Jerman Aldi.
Qantas bertambah 0,99 persen, sementara raksasa telekomunikasi Telstra menguat 0,43 persen pada awal perdagangan.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016