"Penerapan elektronik MTQ (e-MTQ) dilakukan panitia untuk memantau langsung keberadaan dan pendaftaran peserta atau kafilah yang mengikuti perlombaan MTQ Nasional," kata Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda NTB H Faturrahman di Mataram, Selasa.
Ia menjelaskan, penerapan e-MTQ itu diharapkan dapat menutup celah penyimpangan dan pelanggaran yang dapat merusak spirit keberlangsungan MTQ tersebut.
"Jadi penggunakan e-MTQ kali ini menjadi pembeda MTQ di NTB dengan pelaksanaan MTQ sebelumnya. MTQ di NTB diharapkan paling jujur dalam sejarah penyelenggaran MTQ," katanya.
Menurut Faturrahman, aplikasi e-MTQ akan mulai bekerja saat proses registrasi peserta pada 28-29 Juli. Termasuk, selama jalannya lomba terkait penjurian dewan hakam, hingga hasil penilaiannya.
Ppotensi manipulasi data peserta dalam registrasi awal diantaranya, pencurian dan kelebihan umur peserta akan terlacak sejak awal oleh sistem komputerisasi berbasis online.
"E-MTQ ini kita kerjasamakan dengan pihak Kemendagri. Sehingga, semua data peserta akan juga terekam melalui NIK yang sudah dilakukan Kemendagri," jelasnya.
Ia menuturkan, masyarakat umum akan juga dipermudah untuk bisa mengakses informasi tentang MTQ. Apalagi, Pemerintah Provinsi NTB, kini tengah mempersiapkan aplikasi berbasis android bernama MTQN 26 NTB dan website resmi MTQN ke-26 NTB.
Denganaplikasi tersebut, semua informasi tentang MTQN akan diunggah pihak panitia yang bisa diakses secara langsung oleh masyarakat.
"Menariknya, sistim aplikasi ini juga akan dilengkapi fasilitas video streaming yang membuat masyarakat bisa menonton secara langsung seluruh agenda acara dan praacara MTQN ke-26," katanya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016