Palu (ANTARA News) - Satuan tugas (Satgas) operasi Tinombala menemukan senjata api (Senpi) milik gembong teroris Santoso, Selasa (26/7) sekitar pukul 11.18 wita.
"Benar senjata tersebut ditemukan sekitar pukul 11.00 wita dan laporan terakhir sekitar pukul 14.00 wita, senjata tersebut sedang dalam pergeseran menuju Sektor 1," kata Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto saat dihubungi dari Palu, Selasa.
Senpi SS2 tersebut ditemukan Satgas Tinombala dengan sandi operasi Alfa 29.
Senpi tersebut sebelumya dibawa kabur dan disembunyikan oleh Jumiatun alias Umi Delima, istri kedua Santoso pasca pengerebekan oleh Satgas Tinombala, Senin (18/7).
Sebelumnya Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Drs Rudy Sufahriadi di Palu, Senin mengatakan bahwa Jumiatun alias Umi Delima terpaksa membuang senjata suaminya dalam hutan karena kelelahan setelah beberapa hari lari melarikan diri pascatertembaknya Santoso.
"Waktu lari, dia membawa lari senjata Santoso dan senjata itu ditinggal di hutan. Nanti kalau sudah sehat kita bawa kembali ke hutan cari senjata itu," kata.
Kepada wartawan, Rudy menjelaskan kronologis pelarian Jumiatun setelah Santoso tertembak pada Senin (18/7) petang.
"Dalam kontak tembak, Santoso sempat jatuh di depan Delima. Sempat bicara sebentar lalu dia ambil senjata Santoso kemudian dia lari," katanya.
Rudy mengatakan Umi Delima terus berlari sambil membawa senjata yang digunakan Santoso. Dalam pelarian itu, dia masih sempat mendengar suara anggota kelompoknya Basri dan istrinya.
"Dia lari sendirian," katanya.
Menurut Rudy, karena sudah lelah, Umi Delima akhirnya melepaskan senjata tersebut.
"Senjata dia tinggal karena sudah capek," katanya.
Namun Kapolda tidak menjelaskan jenis senjata yang dimaksud.
Pewarta: Fauzi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016