Depok (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono menegaskan pemerintah seharusnya bersikap tegas dalam mempertahankan wilayah Blok Ambalat dari gangguan unsur-unsur asing."Kalau sudah dilakukan peringatan berkali-kali tetapi tidak digubris, lakukan saja tembak di tempat," kata Agung Laksono, di sela-sela acara Promosi Doktor Hukum Tata Negara, Aulia Aman Rahman, di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Depok, Jumat.Ia mengatakan bahwa Blok Ambalat merupakan wilayah kedaulatan Indonesia, jadi harus dipertahankan dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah."Kalau memang sudah berulang kali melakukan pelanggaran, maka tembak saja, yang melakukan pelanggaran tersebut," tegasnya. Sebelumnya Menteri Pertahanan, (Menhan) Juwono Sudarsono mendapatkan laporan pesawat dan kapal laut tentara Malaysia telah berkali-kali melanggar wilayah laut dan udara Ambalat sejak 24 Februari lalu. Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Komisi I, DPR Theo L. Sambuaga, yang ditemui ditempat yang sama, bahwa pemerintah harus tegas dalam bersikap. "Kita berpandangan bahwa Ambalat merupakan wilayah kita, jika ada yang melakukan pelanggaran wilayah harus diusir, jika terus melakukan pelanggaran, maka tembak saja," tegasnya. Sikap tegas tersebut, kata Theo, harus dilakukan oleh pemerintah karena ini merupakan kedaulatan bangsa Indonesia dimata internasional. Persoalan Ambalat kembali mencuat setelah Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak, di Kuala Lumpur, Kamis (29/3) membantah pemberitaan bahwa dirinya pernah menyampaikan permohonan maaf kepada Indonesia berkaitan dengan kabar bahwa kapal-kapal Angkatan Laut Malaysia melakukan pelanggaran di perairan Ambalat. "Saya tidak minta maaf kepada Menteri Pertahanan Indonesia sewaktu di Bali baru-baru ini," katanya. Ia mengatakan memang berbincang-bincang dengan Juwono. "Saya katakan bahwa kita mesti ada kesepahaman untuk menghindari kejadian yang tidak diingini dan beliau (Juwono) setuju supaya kita berpegang kuat kepada Rules of Engagement (Peraturan Perjanjian) pada peringkat kepimpinan tentara hingga pada prajurit yang dilapangan," kata Najib. Sejumlah media massa di Indonesia sempat mengutip Juwono bahwa Menteri Pertahanan Malaysia memohon maaf dan berjanji memastikan kejadian itu tidak berulang di masa depan. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007