New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun lagi pada Senin (Selasa pagi WIB), karena kekhawatiran investor tentang kelebihan pasokan tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 1,06 dolar AS menjadi berakhir di 43,13 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, tingkat terendah dalam tiga bulan terakhir.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September mencapai harga terendah sejak Mei, berkurang 97 sen menjadi menetap pada 44,72 dolar AS per barel di Intercontinental Exchange.

"Anda benar-benar mabuk dari laporan persediaan EIA pekan lalu," kata Bob Yawger dari Mizuho Securities, mengacu pada angka mingguan yang dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA).

EIA pekan lalu melaporkan bahwa persediaan minyak mentah telah turun lebih rendah dari yang diperkirakan sebanyak 2,3 juta barel, dan bahwa pasokan bensin telah naik selama musim mengemudi di AS, waktu puncak permintaan.

Laporan mingguan EIA menunjukkan persediaan bensin AS membukukan kenaikan mengejutkan sebanyak 911.000 barel selama pekan lalu, menandai tingkat tertinggi sejak April.

"Jumlah bensin sangat luar biasa sekarang, sangat sulit untuk menyematkan skenario bullish sejauh penyimpanan berlimpah."

Para analis mengatakan dolar yang kuat juga menempatkan tekanan pada permintaan minyak berjangka, karena ini secara efektif menaikkan harga bagi pemegang mata uang lainnya.

Peningkatan jumlah rig minyak mentah AS yang beroperasi juga telah mendorong kekhawatiran pasar bahwa kelebihan pasokan akan terus bertahan.

Perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes mengatakan pada Jumat bahwa jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang AS naik 14 riga menjadi 371 rig dalam pekan yang berakhir 22 Juli, kenaikan mingguan keempat berturut-turut.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016